Buka konten ini
SEIBEDUK (BP) – Warga Kecamatan Seibeduk kembali mengeluhkan padamnya lampu penerangan jalan umum (PJU) di sepanjang Jalan S. Parman, mulai dari kawasan Mukakuning hingga Kampung Bagan. Kondisi ini menyebabkan jalan tersebut gelap gulita pada malam hari dan dinilai sangat membahayakan keselamatan pengguna jalan.
Padamnya lampu di jalur utama ini menjadi keluhan serius, terutama bagi para pekerja yang setiap hari melintasi jalan tersebut. Jalan S. Parman merupakan satu-satunya akses vital bagi warga Seibeduk menuju kawasan industri Mukakuning, yang menjadi pusat berbagai pabrik dan perusahaan. Banyak warga setempat bekerja sebagai buruh dan harus berangkat atau pulang kerja pada malam hari.
“Lampu sering padam, kadang sampai sebulan lebih. Ini jalur ramai malam hari karena banyak karyawan bekerja sif malam. Tolong diperhatikan, karena selain gelap, kondisi jalannya juga rusak,” ujar Anita, salah seorang pengguna jalan yang mengaku khawatir akan keselamatannya, kemarin.
Selain kurangnya penerangan, kondisi jalan yang berlubang dan bergelombang turut memperparah situasi. Pada malam hari, tanpa pencahayaan yang memadai, pengguna jalan harus ekstra hati-hati agar tidak mengalami kecelakaan. Tak sedikit pengendara sepeda motor, khususnya perempuan, merasa waswas akan potensi tindak kejahatan seperti begal atau perampokan akibat gelapnya lingkungan sekitar.
Yanti, warga lainnya, berharap agar permasalahan ini tidak hanya ditangani secara sementara, tetapi dicarikan solusi jangka panjang. Ia menilai perlunya peningkatan pengawasan dan pengelolaan PJU agar tidak mudah rusak ataupun menjadi sasaran pencurian.
“Jangan hanya diperbaiki setelah padam. Harus ada tindakan permanen supaya lampunya tidak terus-menerus mati,” ujarnya.
Upaya pencegahan terhadap pencurian kabel dan gangguan teknis juga dinilai penting. Sejumlah warga meminta pihak terkait untuk memperkuat keamanan instalasi lampu dan menggunakan teknologi yang lebih tahan terhadap gangguan alam maupun tindakan kriminal.
Sementara itu, Kepala Seksi Penanganan PJU Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBM-SDA) Kota Batam, Gatot Marwanto, saat dikonfirmasi belum memberikan tanggapan. Namun, dalam pernyataan sebelumnya, ia mengakui bahwa wilayah Seibeduk memang menjadi salah satu titik rawan gangguan PJU. “Masalah di lapangan bermacam-macam, mulai dari pencurian kabel, korsleting listrik, hingga panel utama yang rusak akibat sambaran petir,” ujarnya saat diwawancarai, beberapa waktu lalu.
Masyarakat berharap Pemerintah Kota Batam segera mengambil langkah cepat dan strategis untuk mengatasi permasalahan ini. Selain menjamin keselamatan pengguna jalan, penerangan jalan yang baik juga merupakan hak dasar warga dalam memperoleh rasa aman di ruang publik. (*)
Reporter : EUSEBIUS SARA
Editor : RATNA IRTATIK