Buka konten ini
SEBANYAK 6.495 pekerja sektor informal di Kota Batam, seperti pengemudi ojek online (ojol), penarik becak, dan pengemudi boat pancung, telah terverifikasi sebagai penerima manfaat program perlindungan BPJS Ketenagakerjaan (TK) yang dibiayai penuh oleh Pemerintah Kota (Pemko) Batam. Program ini resmi diluncurkan di Golden Prawn, Bengkong, Rabu (11/6), dan menargetkan total 13.500 pekerja informal untuk mendapatkan perlindungan sosial dasar.
Dari hasil verifikasi lapangan yang dilakukan bersama mitra, sejauh ini baru sekitar separuh dari target yang dinyatakan memenuhi syarat. Mereka telah menerima perlindungan secara simbolis dalam kegiatan peluncuran program.
“Ini bentuk perhatian pemerintah kepada para pekerja sektor informal. Program ini kita tujukan untuk ojol roda dua, penambang boat pancung, dan penarik becak,” ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Batam, Jefridin Hamid.
Program tersebut dilaksanakan berdasarkan Peraturan Wali Kota (Perwako) Batam yang menjadi dasar hukum penyaluran anggaran. Tanpa regulasi itu, kata Jefridin, bantuan sosial semacam ini tak bisa dijalankan.
“Kami berani jalankan karena sudah ada Perwako-nya. Kalau belum, mana mungkin kita anggarkan,” jelasnya.
Setiap penerima manfaat akan didaftarkan dalam program BPJS Ketenagakerjaan dengan premi sebesar Rp16 ribu per orang per bulan, yang sepenuhnya ditanggung oleh Pemko Batam. Iuran itu dibayarkan langsung ke BPJS Ketenagakerjaan, bukan diberikan kepada individu penerima.
“Kalau terjadi apa-apa, seperti kecelakaan kerja atau risiko meninggal dunia, sudah ada perlindungan. Itu yang ingin kami pastikan kepada para pekerja rentan,” tambahnya.
Menurut Jefridin, program ini merupakan kelanjutan dari upaya Pemko Batam dalam memberikan perlindungan sosial bagi kelompok-kelompok rentan. Sebelumnya, nelayan telah lebih dulu mendapatkan perlindungan serupa sejak dua tahun terakhir.
Untuk menjamin akurasi data penerima, proses verifikasi dilakukan berlapis. Data diperoleh dari asosiasi pengemudi ojol, koperasi pengelola becak dan pancung, serta melalui klarifikasi dengan vendor aplikasi transportasi. Kerja sama juga dijalin dengan koperasi dan kelompok usaha lokal untuk memastikan penerima manfaat aktif bekerja dan memenuhi kriteria program.
“Kami verifikasi ke vendor aplikasi langsung, karena banyak juga ojol yang mendaftar sendiri. Tapi kami pastikan dulu validasinya,” jelasnya.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Batam, Salim, mengatakan bahwa lebih dari setengah dari total kuota telah terisi. Ia menyebut program ini akan terus berjalan secara bertahap hingga seluruh target tercapai.
“Dari 13 ribu kuota yang disiapkan, sejauh ini 6.945 sudah memenuhi syarat dan menerima perlindungan secara simbolis. Penyaluran dan aktivasi akan dilanjutkan bertahap,” katanya.
Peluncuran program tersebut dipimpin langsung oleh Wakil Wali Kota Batam, sementara distribusi kartu BPJS dan aktivasi keanggotaan akan dilakukan melalui sistem bertahap oleh instansi terkait. (***)
Reporter : Yashinta
Editor : RATNA IRTATIK