Buka konten ini
JAKARTA (BP) – PLN Indonesia Power (PLN IP) siap memenuhi kebutuhan green hydrogen (hidrogen hijau) untuk mendukung energi keberlanjutan masa depan Indonesia. Komitmen ini diperkuat dan telah diwujudkan melalui fasilitas ekosistem hidrogen mulai dari hulu hingga hilir yang dikembangkan korporasi.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan, pemanfaatan hidrogen sebagai sumber energi bersih yang dijalankan secara komprehensif menjadi salah satu cara Indonesia tetap berkomitmen mencapai target emisi nol bersih atau Net Zero Emissions (NZE) pada tahun 2060.
”Buktinya bahwa Bapak Presiden Prabowo telah mencanang-kan Asta Cita, berbicara tentang kedaulatan swasembada ener-gi, di dalamnya terdapat energi hijau, energi baru terbarukan, dan hidrogen merupakan bagian daripada visi besar Bapak Presiden,” kata Bahlil.
Dalam kesempatan terpisah, Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra, mengatakan bahwa hidrogen hijau merupakan hasil inovasi PLN yang menjadi solusi di tengah tantangan transisi energi untuk mencapai target NZE 2060 dan keberlanjutan energi Indonesia.
”Hidrogen hijau ini karya enjiner PLN Grup yang sumbernya dari dalam negeri, jadi jika dikembangkan dan dimanfaatkan secara masif dampaknya besar sekali,” kata Edwin.
Edwin mengungkapkan, PLN Indonesia Power pun siap memenuhi kebutuhan hidrogen hijau di Tanah Air dari 13 Green Hydrogen Plant (GHP) atau fasilitas produksi hidrogen yang berlokasi di 13 pembangkit. Adapun 13 GHP milik PLN IP terdapat di PLTU Pangkalan Susu, PLTU Suralaya 1-7, PLTU Suralaya 8, PLTGU Cilegon, serta PLTU Labuan.
Lalu di PLTU Lontar, PLTGU Tanjung Priok, PLTU Pelabuhan Ratu, dan PLTGU Tambak Lorok. Terakhir, di PLTG Pemaron, PLTU Grati, PLTU Adipala, dan PLTP Kamojang.
”Salah satu pembangkit PLN Indonesia Power yang memproduksi hidrogen hijau adalah PLTP Kamojang. Ini menjadi pembangkit panas bumi pertama yang memproduksi hidrogen,” tutur Edwin.
Dengan 13 unit GHP ini, PLN Indonesia Power mampu memproduksi 80 ton per tahun, berkontribusi 40 persen dari total GHP PLN. Hasil produksi green hydrogen tersebut, sebanyak 32 ton per tahun diguna-kan untuk kebutuhan operasional pembangkit (cooling generator), sementara 48 ton lainnya bisa digunakan untuk berbagai macam kebutuhan. (*)
Reporter : JP GROUP
Editor : GUSTIA BENNY