Buka konten ini
Di tengah kesibukan dunia modern, bulan Ramadan menjadi pengingat bagi umat Islam untuk kembali kepada Al-Qur’an. Dengan membaca, memahami, dan mengamalkan ajarannya dalam kehidupan sehari-hari, akan mendapatkan
keberkahan dari Allah.
Bulan Ramadan selalu menjadi momen istimewa bagi umat Islam. Selain menjalankan ibadah puasa, bulan penuh berkah ini juga dimanfaatkan untuk meningkatkan amalan ibadah lainnya, salah satunya adalah Tadarus Al-Qur’an.
Keutamaan Tadarus di bulan Ramadan, bukan hanya sekadar membaca Al-Qur’an, namun untuk memahami dan mengamalkannya sebagai wahyu terakhir yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad.
Dalam satu Hadis Nabi Muhammad bersabda, ”Barang siapa membaca satu huruf dari Kitabullah (Al-Qur’an), maka baginya satu kebaikan. Satu kebaikan itu dilipatgandakan menjadi sepuluh kebaikan yang semisalnya.” (Hadis Riwayat Tirmidzi).
Tradisi Tadarus atau membaca dan mengkaji Al-Qur’an ini menjadi bagian tak terpisahkan dalam kehidupan masyarakat Muslim selama bulan Ramadan termasuk di Tanjungpinang.
Di berbagai Masjid, Surau, Musala dan rumah-rumah di Tanjungpinang, lantunan ayat suci Al-Qur’an menggema selepas salat tarawih hingga larut malam. Kemudian bersambung ke hari terakhir Ramadan.
Para jamaah, mulai dari anak-anak, remaja, orang dewasa hingga orang tua, berkumpul dengan penuh kekhusyukan untuk mendengarkan, memahami dan melantunkan firman Allah.
Setiap malam, kelompok-kelompok Tadarus berkumpul, duduk bersila, dan membaca Al-Qur’an secara bergantian. Seorang pembimbing atau ustaz biasanya membimbing jalannya Tadarus, memastikan tajwid huruf dan lantunan ayat suci, dibaca dengan benar.
Terkadang, selain membaca, beberapa kelompok tadarus di berbagai Masjid juga menyertakan sesi tafsir Al-Qur’an dengan mendiskusikan makna dan pelajaran dari ayat-ayat yang dibaca.
Hal ini tentunya semakin memperkaya ilmu Al-Qur’an dan pemahaman agama serta meningkatkan kesadaran dan menerapkan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari.
Selain menjaga semangat Ramadan, tradisi Tadarus Al-Qur’an di bulan Ramadan juga menjadi bentuk dakwah untuk menumbuhkan kecintaan terhadap Al-Qur’an.
Menghidupkan malam Ramadan dengan tadarus Al-Qur’an adalah salah satu cara terbaik untuk meraih keberkahan bulan suci Ramadan. Bagi banyak orang, Ramadan adalah momentum untuk memperbaiki bacaan Al-Qur’an dan memahami maknanya lebih dalam serta meningkatkan kualitas ibadah.
Selain menambah pahala, tadarus juga mempererat hubungan antarjamaah, meningkatkan pemahaman terhadap Al-Qur’an, serta menjaga tradisi Islam yang telah diwariskan turun-temurun sejak zaman Rasulullah.
Tadarus Al-Qur’an juga bukan hanya sekadar ibadah pribadi, namun menjadi sarana untuk mempererat ukhuwah Islamiyah. Di banyak tempat, Tadarus menjadi ajang silaturahmi antarjamaah.
Di beberapa tempat, tradisi Tadarus juga berlangsung hingga waktu sahur. Beberapa anak-anak, remaja dan pemuda bahkan menjadikan Tadarus sebagai kegiatan rutin sebelum membangunkan warga untuk sahur dengan cara berkeliling.
Menghidupkan Malam Ramadan dengan Memahami Al-Qur’an
Salah satu Musala yang menghidupkan malam Ramadan adalah Musala Syariffa Raudhah yang berlokasi di Jalan Gatot Subroto Batu 5 Tanjungpinang. Jamaahnya aktif menghidupkan malam Ramadan dengan Tadarus Al-Qur’an.
Musala kecil yang berada di komplek perumahan Bumi Intan Sari ini, memiliki program khataman Al-Qur’an yang menargetkan khatam Al-Qur’an, satu kali atau lebih selama bulan Ramadan.
”Kami mengadakan Tadarus setiap malam selepas tarawih. Ada lima kelompok remaja dan anak-anak. Satu kelompok ada lebih kurang 10 orang. Selain membaca, kami juga saling memahami dan mengoreksi bacaan agar lebih baik,” kata Ustaz Zaini, pembimbing Tadarus.
Imam dan pengurus Musala Syariffa Raudhah ini, menjelaskan setiap kelompok Tadarus mempunyai target khatam Al-Quran sebelum tanggal 17 Ramadan (Nuzulul Qur’an).
”Biasanya, satu kelompok Tadarus remaja, sebelum 17 Ramadan sudah khatam. Jadi kelompok ini mengulang lagi Tadarus hingga khatam sebelum Ramadan berakhir,” jelas Ustaz Zaini.
Dengan semangat bulan Ramadan yang penuh berkah ini, mari bersama-sama terus menjaga dan menghidupkan tradisi Tadarus Al-Qur’an, sehingga cahaya keimanan semakin terpancar dalam kehidupan sehari-hari.
”Kami ingin anak-anak muda tetap menjaga tradisi ini, karena membaca Al-Qur’an itu bukan hanya ibadah, tapi juga bagian dari identitas sebagai Muslim,” sebut Hafiz Qur’an ini.
Seorang remaja Musala yakni Ihsan, mengaku bahwa bulan Ramadan selalu menjadi momen istimewa baginya untuk lebih dekat dengan Al-Qur’an.
Menjadi momen untuk memperbaiki kualitas bacaan dan memahami ayat suci serta merenungkan pesan-pesan Al-Qur’an dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
”Bulan Ramadan ini, saya punya banyak waktu lebih banyak untuk Tadarus, minimal satu juz per hari dan khatam sebelum Ramadan berakhir,” ungkapnya.
Selain itu, kata Ihsan, ia juga menjadikan bulan Ramadan sebagai momen untuk mencari keberkahan dan mempererat silaturahmi bersama teman-teman sekaligus meningkatkan kualitas ibadah.
”Dengan Tadarus bersama, kita bisa saling mengingatkan dan belajar,” tutupnya. (***)
Reporter: YUSNADI NAZAR
Editor : RYAN AGUNG