Buka konten ini
JAKARTA (BP) – Arus mo-dal asing ke pasar saham RI bakal masih positif pada 2025. Valuasi harga saham yang menarik dibandingkan dengan negara lain memberikan daya tarik tambahan bagi investor asing. Hal itu didukung dengan stabilitas ekonomi domestik yang tetap terjaga.
Investment analyst Infovesta Ekky Topan menyatakan, sentimen yang memengaruhi kinerja pasar saham Indonesia ke depan mencakup faktor domestik dan global. Dari dalam negeri, stabilitas politik pasca-Pemilu 2024 dan kebijakan ekonomi pemerintah baru akan menjadi faktor kunci. Arah kebijakan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) juga berperan besar dalam menentukan daya tarik pasar modal Indonesia.
”Dari sentimen global seper-ti tren kebijakan suku bunga The Federal Reserve (The Fed), kebijakan presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump terkait perang tarif, pergerakan harga komoditas, dan hubungan geopolitik global akan menjadi variabel penting yang harus diawasi secara ketat,” kata Topan, Rabu (1/1).
Dengan adanya produk derivatif Bursa Efek Indonesia (BEI) seperti single stock futures (SSF), pasar modal Indonesia menjadi lebih menarik. Terutama investor institusi asing. Produk itu dapat meningkatkan likuiditas pasar sekaligus memberikan peluang bagi investor melakukan hedging. Itu merupakan faktor penting untuk menarik minat investor asing.
”IHSG (indeks harga saham gabungan) pada 2025 kami target moderat 7.622, optimistis di 8.099,” prediksinya.
Hingga penutupan perdaga-ngan saham akhir 2024 pada Senin (30/12) lalu, IHSG bera-da di level 7.079,905. Angka itu menguat 43,33 poin atau 0,62 persen day to day (dtd). Meskipun demikian, posisi tersebut mencerminkan penurunan 2,65 persen year to date (ytd).
”Secara global, kinerja BEI masih menunjukkan daya saing yang kompetitif diban-dingkan dengan bursa global lainnya. Saya bangga melaporkan bahwa pasar modal kita tidak hanya bertahan di te-ngah ketidakpastian global, tetapi juga menunjukkan daya saing yang tinggi, baik di ASEAN maupun dalam skala global,” beber Direktur Utama BEI Iman Rachman.
BEI mencatat total investor pasar modal yang terdiri atas investor saham, obligasi, dan reksa dana meningkat menjadi 14,84 juta. Khusus untuk saham, terdapat kenaikan lebih dari 1 juta menjadi 6,37 juta investor.
Dari sisi partisipasi, rata-rata investor yang aktif bertransaksi per 24 Desember 2024 mencapai 147 ribu per hari. Porsi transaksi investor ritel masih stabil sebesar 32,8 persen. (*)
Reporter : JP GROUP
Editor : YUSUF HIDAYAT