Buka konten ini
TEHERAN (BP) – Badan intelijen Iran diklaim telah memperoleh ribuan dokumen rahasia Israel. Salah satunya terkait program nuklir. Laporan itu disampaikan oleh lembaga penyiaran pemerintah Iran, Islamic Republic of Iran Broadcasting (IRIB), yang dilansir oleh PressTV, Minggu (8/6).
Menurut IRIB, dokumen-dokumen yang disebut sensitif dan strategis itu berhasil diselundupkan keluar dari wilayah Israel dan telah tiba dengan aman di Iran. Lembaga tersebut, mengutip sumber-sumber regional yang tidak diungkap identitasnya, menyebut perolehan ini sebagai salah satu pelanggaran keamanan terbesar yang pernah dialami Israel.
Materi intelijen yang diklaim Iran meliputi informasi rinci mengenai fasilitas dan rencana nuklir Israel. Proses pemindahan dokumen disebut berlangsung secara rahasia, disertai kebijakan keheningan media demi menjamin keamanan data selama perjalanan ke wilayah Iran. “Volume data yang sangat besar membuat proses peninjauan dan pengelompokan memakan waktu beberapa pekan,” lapor IRIB.
Kabar itu mencuat hanya berselang beberapa pekan setelah penangkapan dua warga negara Israel di kawasan Nesher, dekat Haifa, karena diduga spionase untuk Iran. Dalam beberapa tahun terakhir, Israel secara terbuka menuduh Iran aktif merekrut warga negara Israel untuk kegiatan spionase. Pada Desember lalu, hampir 30 orang ditangkap karena dicurigai menjadi mata-mata untuk Teheran melalui jaringan komunikasi dan pertukaran uang.
Terkait nuklir Israel, negara Yahudi itu dikenal luas memiliki kekuatan nuklir meski tidak secara resmi mengakui kepemilikan senjatanya. Program nuklirnya dimulai pada 1952 dengan dukungan teknologi dari Prancis dan Amerika Serikat. Namun, tidak seperti Iran, Israel tidak menjadi anggota Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir (NPT) dan tidak membuka program nuklirnya untuk inspeksi badan atom PBB. (*)
Reporter : JP GROUP
Editor : GALIH ADI SAPUTRO