Buka konten ini
BATUAJI (BP) – Kerusakan jalan yang semakin parah di sejumlah ruas utama di Batuaji, Sagulung, dan Marina serta Kelurahan Tanjungriau, Kecamatan Sekupang, hingga Tanjungsengkuang, Batuampar, menjadi sorotan masyarakat. Jalan-jalan berlubang yang membahayakan pengendara ini semakin bertambah selama musim hujan. Penyebab utamanya adalah lalu lintas kendaraan berat, terutama truk pengangkut material tanah yang terus beroperasi di wilayah tersebut.
Kerusakan terparah terlihat di jalan utama menuju Pelabuhan Sagulung. Lubang besar mengancam keselamatan pengguna jalan di sepanjang ruas jalan ini. Awalnya, jalan ini beraspal mulus, tetapi padatnya aktivitas kendaraan proyek dan kendaraan berat perusahaan galangan kapal membuatnya rusak berat. Warga sekitar merasa tidak nyaman dan resah dengan kondisi tersebut. Beberapa kecelakaan fatal telah terjadi di lokasi ini, menelan korban jiwa.
“Sudah sering terjadi kecelakaan, bahkan ada yang meninggal. Kami berharap jalan ini segera diperbaiki agar tidak ada lagi korban berikutnya,” ujar Indra, warga Seibinti, Sagulung, kemarin.
Kondisi serupa juga terjadi di Jalan R. Suprapto, Batuaji. Kerusakan terparah terlihat di depan kawasan Sentosa Perdana (SP) Plaza dan perumahan Puskopkar. Jalan yang semula beraspal kini dipenuhi lubang dan bergelombang. Aspal yang terkelupas semakin memperparah situasi, membuat pengendara yang kurang berhati-hati berisiko mengalami kecelakaan fatal.
Tidak ketinggalan, jalan Marina City yang baru saja diperlebar dan diaspal, beberapa waktu lalu, kini kembali mengalami kerusakan parah. Kerusakan ini terlihat mulai dari depan Harris Resort Waterfront hingga gerbang Marina City dari arah Tanjungriau. Hal serupa juga terjadi di Jalan Ahmad Dahlan, Seitemiang, yang kini kondisinya sangat memprihatinkan.
Kerusakan ini diduga kuat disebabkan oleh aktivitas truk pengangkut tanah yang menggunakan jalan utama sebagai akses lalu lintas. Truk dengan muatan berat secara perlahan mengikis dan merusak lapisan aspal. Kini, hampir sepanjang ruas jalan tersebut dipenuhi lubang besar yang dalam, membuat perjalanan sangat berbahaya.
Aktivitas truk pengangkut tanah ini tidak hanya menyebabkan kerusakan jalan, tetapi juga memicu kekhawatiran warga. Beberapa pengendara mengeluhkan truk yang sering kebut-kebutan di jalan raya, meningkatkan risiko kecelakaan. Kondisi jalan yang tidak rata dan tergenang air saat hujan memperburuk situasi.
“Kalau sudah hujan, jalan jadi semakin rusak karena tergenang air, dan kendaraan berat terus berlalu lalang. Inilah yang membuat kondisi jalan semakin parah,” ujar Agus, salah satu warga setempat.
Sementara di Tanjungsengkuang, kerusakan terpantau di Jalan Todak yakni setelah masuk dari Jalan Yos Sudarso ke arah kawasan industri McDermott, kemudian di kawasan sekenan di Jalan Tenggiri ke arah Mako Lantamal IV Batam.
Keluhan warga telah sampai ke pemerintah. Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kota Batam, Suhar, mengakui kerusakan jalan yang signifikan di sejumlah wilayah tersebut. Ia menyatakan bahwa perbaikan jalan telah masuk dalam agenda pemerintah dan dijadwalkan akan dilakukan tahun ini.
Warga berharap agar perbaikan ini dapat segera direalisasikan sebelum jumlah korban akibat kecelakaan di jalan yang rusak semakin bertambah.
Kerusakan jalan yang terus bertambah tidak hanya merugikan pengendara, tetapi juga berdampak pada aktivitas ekonomi di kawasan tersebut. Pemerintah diharapkan segera mengambil tindakan nyata untuk memperbaiki infrastruktur jalan demi keselamatan dan kenyamanan masyarakat.
Lurah Tanjungriau, Syamsuddin, mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengajukan usulan perbaikan melalui anggaran PSPK (Program Strategis Pembangunan Kelurahan) dan meminta pengembang perumahan di sekitar untuk ikut andil. Namun, usulan tersebut masih belum mendapatkan persetujuan anggaran. (*)
Reporter : Eusebius Sara
Editor : RATNA IRTATIK