Buka konten ini
JAKARTA (BP) – Selama sekitar tiga jam perwakilan Apple berada di kantor Kementerian Perindustrian, Selasa (7/1). Mereka melakukan pembicaraan lebih lanjut dengan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita ihwal rencana investasi di Indonesia.
Vice President of Global Policy Apple Nick Amman yang memimpin rombongan berjumlah enam orang tiba pukul 14.35 WIB. Dia keluar gedung Kemenperin pukul 17.45.
Nick enggan berkomentar lebih jauh mengenai progres diskusi serta negosiasi dengan Kemenperin. ”It’s a great discussion,” ujar Nick singkat sembari bergegas masuk ke mobil.
Dari Kemenperin, rombo-ngan Apple melanjutkan kunjungannya ke kantor Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Menurut Menteri Investasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani, pertemuan itu membahas beberapa hal. Di antaranya, rencana komitmen pembangunan fasilitas di Indonesia.
Diketahui bahwa Apple memiliki rencana membangun fasilitas pabrik AirTag di Batam dengan nilai investasi awal sekitar USD 1 miliar. Pembangunan akan dimulai pada 2026. Pada intinya, mereka bicara dan berkomitmen penuh untuk pembangunan tahap pertama vendor ”AirTag itu USD 1 billion yang diharapkan nanti 65 persen dari kebutuhan AirTag global itu dari pabrik yang akan berdiri di Batam,” ujar Rosan.
Dia menegaskan bahwa pemerintah RI masih berupaya mendorong Apple untuk bisa mendatangkan vendor-vendor lainnya sehingga nilai investasi USD 1 miliar tersebut dapat meningkat.
”Kalau kita lihat dengan Thailand itu kan lebih dari 23 vendor. Dengan Vietnam 30 vendor lebih. Nah, dengan begitu struktur yang kita pakai memang sama-sama seperti yang mereka investasikan di negara-negara lainnya,” urainya.
Menurut Rosan, langkah selanjutnya adalah mengawal komitmen investasi tersebut sehingga bisa terlaksana sesuai jadwal yang diajukan Apple.
Tak Tetapkan Batasan Waktu
Ditemui terpisah, Menperin mengatakan hanya melakukan pertemuan singkat selama 30 menit dengan pihak Apple. Selebihnya, pembahasan diserahkan kepada tim teknis. Saya kan membentuk tim teknis yang dipimpin Dirjen. Tadi tim teknis ketemu dengan Nick untuk negosiasi. ”Akan disampaikan setelah semuanya sudah deal,” ujar Agus.
Mengenai kapan kesepakatan itu tercapai, Agus menyatakan tidak ada batasan waktu yang ditetapkan. ”Bisa done deal hari ini, bisa malam ini, bisa besok, bisa minggu depan, atau bahkan bulan depan. Jadi, waktu tidak kami tetapkan. Target yang kami tetapkan adalah substansinya,” paparnya.
Pada 6 Januari lalu, lanjut Agus, pihaknya menerima proposal resmi dari Apple. Namun, dia tak menyebutkan angka investasi yang diajukan perusahaan raksasa gawai tersebut.
”Saya nggak bisa bicara soal angka. Tapi, kemarin saya sudah sampaikan bahwa dalam pandangan kami di Kemenperin, 1 billion dolar itu tidak cukup,” tegasnya.
Pihaknya berupaya menyam-paikan kepada Apple apa yang menjadi perhatian pemerintah dan masyarakat. ”Saya sampaikan kepada Nick bahwa isu Apple ini sudah menjadi perhatian masyarakat Indonesia. Jadi, pihak Apple harus tahu itu,” kata Agus.
”Pada dasarnya masyarakat sangat mendukung pemerintah untuk mendorong agar Apple bisa menciptakan lapangan kerja melalui pembangunan fasilitas produksi atau pabrik,” sambungnya.
Agus juga kembali menegaskan prinsip-prinsip keadilan dalam mendorong Apple berinvestasi. Beberapa hal yang menjadi dasar, antara lain, besaran investasi Apple di negara lain seperti Vietnam dan India. Lalu, besaran investasi dari produsen handphone, komputer, tablet (HKT) lain di Indonesia seperti Samsung, Huawei, dan Xiaomi.
”Selanjutnya, besaran nilai tambah yang diciptakan dan pemasukan bagi negara. Dan, terakhir yang paling penting adalah penciptaan lapangan kerja,” tandasnya. (*)
Reporter : JP GROUP
Editor : YUSUF HIDAYAT