Buka konten ini
BINTAN (BP) – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bintan menerjunkan 17 petugas kesehatan hewan untuk mengawasi pemotongan hewan kurban yang dijadwalkan berlangsung selama dua hari, Jumat dan Sabtu, 6–7 Juni.
Petugas yang dikerahkan terdiri dari lima dokter hewan dan dua belas paramedik veteriner serta tenaga pendukung kesehatan hewan. Mereka disebar ke berbagai titik penyembelihan di sepuluh kecamatan di Bintan. ”Kami melakukan pemeriksaan ante mortem dan post mortem untuk memastikan kesehatan hewan kurban,” kata Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan DKPP Bintan, drh Iwan Berri Prima, Kamis (5/6).
Pemeriksaan ante mortem, ujar Berri, dilakukan sebelum hewan disembelih. Aspek yang diperiksa meliputi kesehatan fisik, perilaku, dan kondisi umum tubuh hewan. Tujuannya, memastikan bahwa hewan yang dikurbankan benar-benar sehat dan layak.
Setelah disembelih, dilakukan pemeriksaan post mortem. Petugas akan mengevaluasi kondisi daging, jeroan, serta bagian tubuh lainnya untuk memastikan semuanya aman dan layak dikonsumsi masyarakat.
Hingga hari ini, kata Berri, belum ditemukan kasus penyakit pada hewan kurban. ”Dari laporan yang kami terima, seluruh hewan yang akan dikurbankan dalam kondisi sehat,” ujarnya.
Berdasarkan data dari Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bintan, jumlah hewan kurban tahun ini mencapai 787 ekor, terdiri dari 446 ekor sapi dan 341 ekor kambing. Sebagian besar penyembelihan dilakukan pada hari Jumat. Namun karena bertepatan dengan hari salat Jumat, sejumlah lokasi memilih mengalihkan jadwal keesokan harinya.
”Ada beberapa tempat yang menginformasikan akan melakukan penyembelihan pada Sabtu,” kata Berri. (*)
Reporter : SLAMET NOFASUSANTO
Editor : GALIH ADI SAPUTRO