Buka konten ini
MAKKAH (BP) – Puncak ibadah haji tinggal menghitung hari. Berbagai persiapan terus dimatangkan, termasuk urusan visa untuk jemaah calon haji (JCH) Indonesia. Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama Hilman Latief menegaskan, seluruh proses pemvisaan haji telah tuntas dan resmi ditutup pada 26 Mei 2025.
Dengan demikian, tidak ada lagi peluang atau jalur tambahan bagi siapa pun untuk berangkat haji tahun ini. Hilman mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati jika ada pihak yang menjanjikan keberangkatan dadakan atau visa baru. Sebab, tawaran itu berpotensi penipuan.
”Saya sudah mendapat konfirmasi dari Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi bahwa proses pemvisaan sudah tutup per 26 Mei 2025 pukul 13.50 Waktu Arab Saudi (WAS),” tegas Hilman Latief di Jeddah.
Indonesia tahun ini mendapat kuota 221.000 jemaah, terdiri atas 203.320 jemaah reguler dan 17.680 jemaah khusus. Namun, visa yang diproses untuk jemaah reguler sempat mencapai 204.770 karena ada penggantian bagi jemaah yang batal berangkat. Hingga batas akhir, tercatat 203.279 visa reguler yang sudah siap diberangkatkan. Masa pemberangkatan terakhir ditetapkan pada 31 Mei 2025.
Sementara itu, pemerintah Arab Saudi tahun ini tidak menerbitkan visa haji furoda (undangan kerajaan) untuk Indonesia. Hal itu sempat dikeluhkan sejumlah pengusaha travel haji. Sebab, mereka tidak bisa lagi menjual paket haji furoda yang nilainya mencapai ratusan juta itu.
Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menegaskan, penerbitan visa haji furoda bukan kewenangan pemerintah Indonesia.
”Kita menunggu Saudi,” katanya, Kamis (29/5). Meskipun begitu, Nasaruddin mengatakan akan terus membantu mencari kepastian informasi mengenai jatah visa haji furoda untuk Indonesia.
Imam besar Masjid Istiqlal Jakarta itu mengatakan, sejatinya visa haji furoda sudah ada pengajuan. Hanya saja masih ada daftar tunggunya. ”(Jadi visa haji furoda) belum keluar,” kata dia. (*)
Reporter : JP GROUP
Editor : RYAN AGUNG