Buka konten ini
JAKARTA (BP) – Di ruang rapat Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jakarta, Senin pekan ini, diskusi berlangsung hangat. Menteri ESDM Bahlil Lahadalia memimpin pembicaraan strategis bersama jajaran direksi PT PLN Batam. Pokok bahasannya krusial: keberlanjutan pasokan listrik dan harga gas yang lebih efisien untuk menunjang kebutuhan energi di Batam.
Delegasi PLN Batam yang hadir dipimpin langsung oleh Direktur Utama Kwin Fo. Ia didampingi Komisaris Independen Didi Apriadi, Direktur Bisnis dan Pengembangan Usaha Raditya Surya Danu, Direktur Keuangan, Manajemen Risiko, dan Human Capital M. Romy Andry, serta Sekretaris Perusahaan Zulhamdi.
Dari pihak kementerian, rapat dihadiri oleh Wakil Menteri ESDM, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan, Direktur Jenderal Mineral dan Batubara, Kepala SKK Migas, serta perwakilan dari PLN (Persero).
Dalam forum tersebut, Kwin Fo menyampaikan kegelisahan PLN Batam yang selama ini bergantung pada gas sebagai bahan bakar utama. ”Sekitar 85 persen pembangkit listrik PLN Batam menggunakan gas. Namun, kami tidak menerima subsidi atau kompensasi dari pemerintah. Ketika Biaya Pokok Produksi (BPP) lebih tinggi dari harga jual, kerugian sepenuhnya ditanggung perusahaan,” ujarnya.
Mendengar pemaparan itu, Menteri Bahlil tak tinggal diam. Ia menyatakan memahami kondisi yang dihadapi PLN Batam dan langsung menginstruksikan sejumlah langkah konkret untuk meringankan beban tersebut.
Tiga arahan utama dikeluarkan seperti di bawah ini:
1. Penurunan tarif pipa gas (toll fee) untuk memastikan harga gas lebih kompetitif.
2. Prioritas alokasi gas dengan harga keekonomian kepada PLN Batam, jika tersedia volume mencukupi.
3. Penyesuaian struktur tarif listrik, di mana tarif industri harus lebih tinggi dari tarif rumah tangga, agar tak terjadi subsidi silang yang merugikan.
Komisaris Independen PLN Batam, Didi Apriadi, menyambut langkah tersebut dengan apresiasi. Ia menilai perjuangan Direktur Utama PLN Batam untuk memperoleh harga gas yang lebih wajar merupakan langkah strategis demi ketahanan energi di Batam.
Di ujung rapat, Kwin Fo menyampaikan terima kasih kepada Menteri Bahlil dan jajarannya. Ia juga mengungkapkan penghargaan bagi masyarakat Batam atas kepercayaan dan dukungan mereka.
”Semoga Asta Cita Presiden Prabowo, terutama dalam mewujudkan swasembada energi nasional, bisa kita mulai dari Batam. Mari kita buat Batam terang benderang, seterang harapan Indonesia 2045,” ucapnya. (*/adv)
Reporter : GALIH ADI SAPUTRO
Editor : PUTUT ARIYO TEJO