Buka konten ini
BATUAJI (BP) – Manajemen Rumah Sakit Awal Bros akhirnya memberikan klarifikasi terkait meninggalnya seorang pekerja konstruksi bernama Syahidin, 38, di lokasi proyek pembangunan RS Awal Bros Batuaji, Kamis (22/5). Insiden ini sempat ramai diperbincangkan di media sosial karena diduga sebagai kecelakaan kerja.
Direktur RS Awal Bros Group, dr. Widya Putri, MARS, menyampaikan bahwa korban meninggal dunia saat sedang bekerja, namun penyebabnya bukan akibat kecelakaan kerja. Berdasarkan laporan medis dan keterangan dari lokasi, Syahidin diduga mengalami serangan jantung mendadak.
“Korban tidak mengalami luka berat, hanya lecet ringan di bagian kaki. Tidak ada tanda-tanda kekerasan,” ujar Widya saat konferensi pers di RS Awal Bros, Sabtu (24/5).
Syahidin diketahui sedang bekerja di area dengan ketinggian sekitar satu meter dari dasar tanah ketika tiba-tiba terjatuh. Meski sempat jatuh, tidak ditemukan luka serius yang mengarah pada penyebab kematian. Widya menjelaskan, kemungkinan besar korban jatuh akibat serangan jantung mendadak. Korban sempat dilarikan ke RS Graha Hermine yang terdekat dari lokasi kejadian. Namun, nyawanya tidak tertolong. Tim medis menyatakan korban telah meninggal dunia saat tiba di IGD dan tidak merespons tindakan resusitasi.
“Dari hasil pemeriksaan, tidak ditemukan indikasi kekerasan atau kecelakaan kerja berat,” jelas Widya.
Syahidin merupakan pekerja dari vendor konstruksi yang mengerjakan proyek RS Awal Bros. Ia berasal dari Subang, Jawa Barat. Sebelum kejadian, ia sempat sarapan dan minum kopi bersama rekan-rekannya.
“Sekitar pukul 08.00 WIB, rekan kerjanya melihat korban duduk bersandar di dinding. Saat didekati, korban sudah tidak sadarkan diri,” tambahnya.
Jenazah korban sempat dibawa ke RS Bhayangkara untuk proses pemulasaran. Pihak RS Awal Bros bersama kontraktor proyek mendampingi pemulangan jenazah ke kampung halamannya di Subang. “Kami telah berkoordinasi dengan pihak keluarga dan mendampingi almarhum hingga tiba di rumah duka,” ujar Widya.
Terkait insiden ini, manajemen RS Awal Bros menyatakan akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap standar keselamatan kerja di area proyek. Mereka juga berkomitmen meningkatkan penerapan prinsip Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) agar kejadian serupa tidak terulang. “Kami juga telah melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian dan Dinas Tenaga Kerja,” pungkasnya.
Pihak keluarga telah menerima jenazah dan tidak mempersoalkan penyebab kematian. Namun, insiden ini menjadi pengingat penting bagi pelaksana proyek untuk terus mengedepankan aspek kesehatan dan keselamatan kerja. (*)
Reporter : EUSEBIUS SARA
Editor : RATNA IRTATIK