Buka konten ini
JAKARTA (BP) – Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Perkasa Roeslani meluruskan bahwa LG tidak mundur dari keseluruhan investasi di Indonesia. Rosan menjelaskan, ada empat bagian dalam proyek kerja sama dengan LG. Pengunduran diri LG hanya terjadi pada tiga dari empat paket kerja sama yang dirancang, sementara proyek keempat tetap berjalan dan telah selesai direalisasikan.
Satu proyek joint venture (JV) yang masih dijalani oleh LG di Indonesia adalah proyek pabrik baterai EV bersama dengan Hyundai Motor Group, tepatnya melalui PT HLI Green Power dan telah beroperasi dengan kapasitas produksi tahunan sebesar 10 Giga Watt hour (GWh).
“Investasi LG bersama dengan Hyundai yang sebelumnya senilai USD 1,1 miliar, akan ditambah sebesar USD 1,7 miliar,” jelas Rosan pada konferensi pers di Jakarta, Selasa (29/4).
Secara umum, dia menyebut bahwa nilai investasi LG di Indonesia masih terhitung besar, seperti dalam penambahan investasi di proyek pabrik baterai kendaraan listrik bersama dengan Hyundai. Rosan mencatat, total investasi LG dalam proyek tersebut saat ini mencapai USD 2,8 miliar.
“Jadi total investasinya itu bisa mencapai nanti kalau sudah selesai di joint venture nomor empat ini USD 2,8 miliar dolar. Yang di mana sesuai dengan target awal untuk di joint venture nomor empat ini,” tuturnya.
Mantan Ketum Kadin itu menyebut, total investasi LG di keempat proyek tersebut senilai USD 9,8 miliar.
“Dan setiap bagian, jadi ada satu joint venture-nya ada sendiri. Yang kedua ada joint venture-nya sendiri. Yang ketiga ada joint venture-nya sendiri. Yang keempat ada joint venture-nya sendiri. Jadi memang karena nilainya sangat besar, partnersnya juga beda-beda,’’ katanya. (*)
Reporter : JP Group
Editor : gustia benny