Buka konten ini

TEHRAN (BP) – Puluhan orang tewas dan lebih dari 1.100 orang mencari bantuan medis setelah ledakan di kota Bandar Abbas, Provinsi Hormozgan, demikian disampaikan perwakilan resmi pemerintah Iran, Fatemeh Mohajerani, pada Minggu (27/4). “Ada 1.139 permintaan bantuan medis,” kata Mohajerani di media sosial X dilansir Antara.
Pada Sabtu (26/4), sebuah ledakan besar terjadi di pelabuhan Shahid Rajaeedi di Kota Bandar Abbas, Iran selatan. Setelah ledakan tersebut, kantor berita IRNA melaporkan bahwa ledakan tersebut disebabkan diduga berasal dari bahan kimia dari tank gas atau dari bahan kimia yang disimpan dengan tidak benar.
Menurut data terakhir, jumlah korban tewas akibat ledakan tersebut mencapai 28 orang.
Adapun sebelumnya, Sputnik, mengutip The New York Times pada Minggu (27/4), menyampaikan bahwa ledakan di pelabuhan Shahid Rajaee, kemungkinan disebabkan bahan bakar rudal padat.
Seseorang yang memiliki hubungan dengan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) mengatakan kepada surat kabar tersebut bahwa yang meledak adalah natrium perklorat, salah satu bahan utama dalam bahan bakar padat untuk rudal.
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI menyampaikan bahwa semua WNI yang berada di Iran dalam keadaan aman dan selamat, tidak ada yang menjadi korban ledakan di pelabuhan di Bandar Abbas, Iran.
Tak Ada Korban WNI
Juru Bicara Kemlu RI Rolliansyah Soemirat mengatakan bahwa terdapat 385 WNI yang berada di Iran dan tidak ada yang tinggal di Bandar Abbas, menurut keterangan tertulis Kemlu RI di Jakarta, Minggu.
“Sebagian besar mahasiswa tinggal di Qom dan banyak WNI lainnya tinggal di Tehran, ibu kota Iran,” mengutip pernyataan tersebut.
Juru bicara Kemlu itu menyebutkan bahwa tahun lalu ada dua WNI yang bekerja sebagai Anak Buah Kapal (ABK) di Bandar Abbas, tetapi mereka sudah kembali ke Indonesia.
KBRI Tehran telah berkoordinasi dengan otoritas di Iran dan komunitas WNI di berbagai wilayah di Iran untuk memastikan keselamatan mereka dan akan terus memantau kondisi WNI di Iran secara berkala.
Kemlu RI juga menyampaikan, bagi WNI yang membutuhkan bantuan dapat menghubungi hotline KBRI Tehran melalui nomor +989024668889. (***)
Reporter : JP Group
Editor : Andriani Susilawati