Buka konten ini
BATUAMPAR (BP) – Penemuan mayat mengapung kembali menggemparkan perairan Batuampar, Kota Batam. Kali ini, jasad seorang pria ditemukan terapung di laut pada Kamis (3/4) pagi oleh kapal feri, Queen Star 5, yang tengah berlayar dari Batam menuju Singapura.
Jasad tersebut ditemukan mengenakan kaus merah dan celana bokser hitam. Kejadian itu sontak mengejutkan awak kapal dan penumpang. Nakhoda segera melaporkan temuan tersebut melalui sistem komunikasi Vessel Traffic Service (VTS) agar pihak berwenang segera menindaklanjuti.
Komandan Pos Basarnas Batam, Dedius, membenarkan adanya penemuan mayat tersebut. Menurutnya, tim gabungan dari Badan SAR Nasional (Basarnas) dan Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) langsung bergerak ke lokasi untuk proses evakuasi.
”Iya, benar. Tadi (kemarin) kami menerima laporan dari VTS kapal feri Queen Star 5. Mayat tersebut sudah dievakuasi oleh RIB KN Rantos,” ujar Dedius, Kamis (3/4) siang.
Penemuan mayat di perairan Batuampar bukanlah peristiwa pertama. Sebulan sebelumnya, pada 18 Maret, jasad seorang wanita juga ditemukan mengapung di perairan yang sama.
Beberapa hari kemudian, jasad wanita yang ditemukan di Perairan Tanjungsengkuang, Batuampar itu dikenal bernama Mutiara, warga Sukabumi, Jawa Barat. Wanita ini hilang kontak saat perjalanan dari Malaysia menuju kampung halamannya.
“Almarhum mau pulang kampung. Katanya naik kapal feri,” ujar Mia, salah seorang kerabat korban, Rabu (19/3) lalu.
Mia menjelaskan, Mutiara sudah cukup lama bekerja di Malaysia. Rencananya, kepulangannya untuk berkumpul dengan keluarga saat lebaran. “Kerja di sana (Malaysia), dan sudah lama juga tidak berkumpul Lebaran,” katanya.
Beberapa kali penemuan jasad mengapung di laut ini kemudian menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat dan pelaku pelayaran. Sejumlah dugaan muncul, mulai dari kecelakaan laut, korban tindak kejahatan, hingga kemungkinan adanya pekerja migran ilegal yang mengalami musibah saat mencoba menyeberang ke negara tetangga.
Sejumlah pihak meminta peningkatan pengawasan di perairan Batam, terutama di jalur yang kerap dilewati kapal penumpang dan kargo internasional. Penguatan patroli laut dan koordinasi antarinstansi diharapkan dapat mengantisipasi insiden serupa di masa mendatang.
Hingga berita ini diturunkan, identitas mayat pria tersebut masih dalam proses penyelidikan oleh pihak berwenang. (*)
Reporter : Rengga Yuliandra
Editor : RATNA IRTATIK