Buka konten ini
Dengan mendaftarkan diri Anda di Harian Batam Pos, Anda akan mendapatkan akses penuh ke seluruh konten.
Jelang Lebaran Idulfitri tahun 2025 ini, harga daging sapi segar di Kota Tanjungpinang, Kepri melonjak naik. Para pedagang daging di ibu kota tersebut memutuskan menjual daging sapi senilai Rp170 ribu per kilogram (kg).
Angka tersebut selisih Rp20 ribu dari harga normalnya. Dimana, sebelumnya para pedagang menjual daging sapi segar dengan harga Rp150 per kg. Sementara harga daging sapi Rp170 ribu, sudah berlaku sejak Rabu (26/3).
”Harga Rp170 ribu per kilogram jelang lebaran, sudah kita lakoni (terapkan) sejak 2018 hingga sekarang. Tidak ada lagi kenaikan hingga hari lebaran,” kata Thamrin, pedagang daging sapi di Pasar Bintan Center Tanjungpinang
Ia menegaskan, jika ada pedagang yang menjual daging segar di bawah Rp170 ribu, kualitas daging tersebut dipastikan tidak bagus, alias oplosan. Sebab, pedagang atau peternak sapi butuh mengeluarkan modal yang besar, untuk mendatangkan sapi potong ke Tanjungpinang.
Harga sapi dari daerah asal saja, kata dia dijual dengan harga Rp140 per kg.
Kemudian ongkos pengiriman sapi tersebut dari NTT ke Tanjungpinang sebesar Rp3,6 juta. Sehingga, harga daging sapi segar memang harus dijual Rp170 per kg.
”Harus Rp170 rini. (Pedagang) yang jual di bawah itu perlu ditanya kualitas dagingnya. Bahkan logikanya tidak masuk akal jika dijual Rp150 ribu, kecuali pedagangnya curang,” tambahnya.
Thamrin menambahkan, puncak pembelian daging segar di kiosnya biasanya terjadi saat dua hari jelang lebaran Idul Fitri. Dihari tersebut, biasanya daging sapi yang berhasil terjual sebanyak 19 ekor.
”Paling ramai pembeli saat H-2 Lebaran. Biasanya sampai 19 ekor yang habis terjual saat hari puncak tersebut,” sebutnya.
Sementara menurut satu diantara pembeli, Artria menyampaikan sedikit keberatan, dengan tingginya harga daging sapi jelang lebaran Idulfitri. Apalagi, harga daging sapi selalu naik jelang lebaran.
”Memang naik sedikit, setiap tahun memang begini. Mau tidak mau kita harus beli, karena untuk kebutuhan buat lebaran,” pungkasnya.
Dinkop UMP ESDM Cek Gudang
Sementara itu, Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perdagangan, dan Energi Sumber Daya Mineral (Dinkop UMP ESDM) Kabupaten Karimun, Rabu (26/3) memeriksa beberapa gudang tempat penyimpanan kebutuhan pokok di Tanjungbalai Karimun.
Hal ini dilakukan untuk memastikan persediaan kebutuhan pokok tersedia menjelang Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah/2025.
”Sudah dua hari ini kami mendatangi dan mengecek gudang-gudang milik distributor yang menjual atau mendistribusikan kebutuhan pokok, seperti beras, gula pasir, terigu, dan juga termasuk distributor minyak goreng,” ujar Kepala Dinkop UMP ESDM Kabupaten Karimun, Basori, didampingi Kabid ESDM, Vandarones, kepada Batam Pos.
Hasil dari pemeriksaan dan peninjauan ke gudang-gudang sembako yang ada di Pulau Karimun, lanjut Basori, menunjukkan bahwa persediaan atau stok kebutuhan pokok untuk menyambut Lebaran atau Hari Raya Idulfitri tahun ini cukup.
Seperti beras yang beredar di pasar cukup banyak dan ada berbagai merek, mulai dari premium hingga medium dengan kualitas bagus. Stok beras di Karimun aman.
”Di gudang beras milik distributor juga kami melihat masih cukup banyak persediaannya. Jika dihitung, masih ada di atas 450 ton beras. Sehingga, masyarakat tidak perlu khawatir. Bahkan, dengan banyaknya persediaan beras, harga per kilogram beras tertentu mengalami penurunan beberapa ratus rupiah. Meski penurunannya rendah, namun harga beras mengalami penurunan,” jelasnya.
Dikatakannya, selain beras merek tertentu yang mengalami penurunan harga, gula pasir juga mengalami penurunan sedikit. Harga per karung 50 kg dari Rp800 ribu turun menjadi Rp700 ribuan lebih. Selain turun ke gudang-gudang milik distributor, pihaknya terus memberikan himbauan agar selalu menjaga pasokan. Artinya, selagi persediaan masih ada di gudang, maka distribusikan ke pasar atau pedagang. Sehingga, tidak menyebabkan kelangkaan dan harga naik.
”Untuk harga lainnya, khususnya untuk sayur, ada beberapa jenis yang mengalami kenaikan. Paling tinggi itu kenaikan harga cabai merah keriting yang mengalami kenaikan Rp5 ribu. Sebelumnya harga per kg Rp55 ribu, dan hari ini (Rabu, red) menjadi Rp60 ribu per kg. Kemudian, untuk cabai rawit merah naik Rp2.500 per kg dari Rp82.500 menjadi Rp85 ribu per kg. Sementara cabai rawit hijau turun harga dari Rp73 ribu per kg menjadi Rp70 ribu per kg,” ungkapnya. (***)
Reporter : MOHAMAD ISMAIL / Sandi Pramosinto
Editor : ANDRIANI SUSILAWATI