Buka konten ini
SEKUPANG (BP) – Sebanyak 721 calon jemaah haji (CJH) asal Kota Batam mengikuti bimbingan manasik haji yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama (Kemenag) Kota Batam. Kegiatan ini tidak hanya bertujuan membekali jemaah dengan pemahaman tata cara ibadah, tetapi juga memberikan perhatian khusus bagi jemaah lansia dan disabilitas yang membutuhkan pendampingan ekstra selama perjalanan haji.
Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kantor Kemenag Batam, Syahbudi, menyampaikan bahwa dari total kuota 721 jemaah, sebanyak 629 telah melunasi biaya perjalanan, sementara 92 lainnya masih dalam proses pelunasan tahap kedua. Pada tahap ini, prioritas diberikan kepada jemaah yang mengalami kendala sistem pada tahap pertama, pendamping jemaah lansia dan disabilitas, serta mereka yang ingin mengajukan penggabungan keluarga.
”Kami ingin memastikan bahwa jemaah lansia dan disabilitas mendapatkan kemudahan dalam perjalanan mereka. Itulah sebabnya ada prioritas bagi pendamping mereka dalam pelunasan tahap kedua ini,” ujarnya, Senin (24/3).
Kemenag Batam juga telah menyiapkan program pendampingan khusus bagi jemaah dengan keterbatasan fisik. Selain bimbingan manasik yang dilakukan dua kali di tingkat kota dan delapan kali di tingkat kecamatan, jemaah lansia dan disabilitas mendapatkan simulasi langsung mengenai tata cara menjalankan ibadah di Tanah Suci, termasuk penggunaan kursi roda dan strategi menghindari kelelahan berlebih.
”Perjalanan haji adalah ibadah fisik yang cukup berat, terutama bagi jemaah lansia dan disabilitas. Oleh karena itu, kami berkolaborasi dengan BPJS Kesehatan dan tim medis untuk memberikan edukasi mengenai kesehatan, termasuk persiapan stamina, penggunaan obat-obatan, serta teknik menghadapi cuaca ekstrem di Arab Saudi,” tambahnya.
Kepala Bidang Penyelenggara Haji dan Umrah Kemenag Kepri, Muhammad Syafii, menambahkan bahwa Batam merupakan titik keberangkatan utama bagi jemaah dari Provinsi Kepulauan Riau, Riau, dan Kalimantan Barat.
”Dari total 1.291 kuota jemaah haji untuk Kepri, sekitar 70 persen berasal dari Batam. Oleh karena itu, persiapan yang matang, termasuk untuk jemaah dengan kebutuhan khusus, menjadi prioritas utama kami,” jelasnya.
Kemenag Batam juga memperkenalkan tiga ketua kelompok terbang (kloter) yang akan mendampingi jemaah selama perjalanan.
Hal ini bertujuan agar calon jemaah haji lebih mengenal pendamping mereka dan memahami sistem koordinasi selama pelaksanaan ibadah di Tanah Suci.
Selain membahas teknis ibadah, manasik haji ini juga menekankan aspek spiritual. Jemaah diajak memahami hikmah di balik setiap tahapan haji agar dapat menjalankan ibadah dengan lebih khusyuk dan sesuai tuntunan syariat.
Salah seorang calon jemaah haji, Usman, mengaku bersyukur dengan adanya bimbingan ini. ”Saya merasa lebih siap setelah mengikuti manasik ini. Saya juga senang karena ada pendampingan khusus untuk lansia, sehingga lebih percaya diri dalam menjalankan ibadah nanti,” ungkapnya. (*)
Reporter : Rengga Yuliandra
Editor : RATNA IRTATIK