Buka konten ini
JAKARTA (BP) – Daihatsu melakukan penarikan kembali atau recall 15.737 lini kendaraannya di Indonesia. Lini kendaraan tersebut diantaranya adalah 11.907 model 1.2 Rocky CVT dan sisanya adalah 1.2 Ayla CVT.
Penarikan tersebut dilakukan akibat masalah yang sama, yakni software ECU Engine yang mengendalikan brake booster atau booster rem. ECU tersebut berpotensi mengalami malfungsi pada kondisi tertentu, yang mana pedal rem bisa terasa lebih berat dan jarak pengereman menjadi lebih panjang, sehingga membutuhkan pembaruan atau update.
Marketing Director dan Corporate Communication Director PT Astra Daihatsu Motor, Sri Agung Handayani, mengatakan, hingga saat ini pihaknya telah menghubungi para pemilik kendaraan melalui pesan WhatsApp. Namun, yang baru merespons atau menjawab baru 7.400 pemilik.
Dalam proses ini, Daihatsu melibatkan banyak call center untuk menghubungi para pemilik.
“Jadi yang dia mengangkat, merespons, atau menjawab WhatsApp itu sekitar 7.400, sehingga sisanya yang 8.000-an kita lakukan penelponan ulang. Itu cara kita komitmen di recall,” kata Sri Agung di Sunter, Jakarta Utara, Minggu (23/3).
Sementara itu, pemilik yang telah mengonfirmasi untuk melakukan booking berjumlah 938. Menurutnya, kecilnya angka konfirmasi pemilik diakibatkan oleh masa lebaran yang sebentar lagi.
“Karena mau Lebaran juga, puasa kurang lebih seperti itu. Itu biasa trendnya seperti itu kalau di awal. Jadi yang sudah confirm akan ke bengkel itu 938. Namun, sudah ada yang ke bengkel juga, yang ke bengkel itu kurang lebih sekitar 300-an (dari kedua model),” ungkap dia.
Terkait recall ini, Daihatsu menargetkan selesai 60 persen pada tahun ini. Lebih dari target mereka biasanya di angka 50 persen.
“Kita nggak bisa 100 persen dalam setahun. Problemnya adalah customer yang di rural (daerah pedesaan) itu harus kita datangin satu-satu,” jelas dia.
Kasus kita yang dulu itu datangin satu-satu. (Namun) kita sudah ada subsidi untuk support activity ini untuk DMS (Daihatsu Mobile Service) mencapai area-area tersebut,” tukas Sri Agung. (***)
Reporter : JP Group
Editor : gustia benny