Buka konten ini
BATAM (BP) – Wali Kota Batam sekaligus Kepala BP Batam, Amsakar Achmad, telah menyiapkan berbagai langkah guna memastikan kelancaran arus mudik Lebaran tahun ini. Berbagai aspek mulai dari standar operasional prosedur (SOP), penambahan armada, hingga aspek keselamatan menjadi perhatian utama.
”Seperti biasa, kami akan memastikan angkutan pelayanan terhadap masyarakat itu sesuai dengan standar SOP yang ada. Kemudian penambahannya, rutenya, juga yang tidak kalah penting adalah aspek keselamatannya. Jangan sampai ini jadi masalah,” katanya, Senin (17/3) lalu.
Selain itu, Pemko Batam dan BP Batam juga akan melakukan pemantauan bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) di titik-titik lalu lintas warga. Pengawasan ini bertujuan untuk mengantisipasi lonjakan penumpang serta memastikan kelancaran perjalanan para pemudik.
Amsakar menyebut, dalam beberapa tahun terakhir, pelaksanaan arus mudik di Batam relatif berjalan baik. Meski masih ada kendala kecil, sebagian besar disebabkan oleh faktor ketidaksabaran para pemudik saat mengantre atau menunggu keberangkatan.
”Berdasarkan pengalaman beberapa tahun terakhir, relatif baik penyelenggaraan arus mudik itu, hanya satu dua (masalah) saja akibat tidak sabar dan sebagainya,” katanya.
Ia juga menekankan bahwa Batam memiliki keunggulan aksesibilitas yang mendukung kelancaran arus mudik. Dengan jalur transportasi yang tersedia melalui udara dan laut, pergerakan warga ke berbagai daerah lebih mudah dibandingkan kota-kota lain yang mengandalkan jalur darat.
”Saya ingin katakan Batam untuk pelaksanaan mudik Lebaran setiap tahun itu berjalan dengan lancar. Mungkin juga karena aksesibilitas ke dan dari Batam ini ada di berbagai sudut, baik lewat udara maupun laut,” kata dia.
Di sisi lain, Amsakar mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam perjalanan mudik. Ia minta warga yang meninggalkan rumah untuk memastikan keamanan tempat tinggal mereka, menghindari tindakan ceroboh, serta mengikuti antrean dan aturan yang berlaku di terminal atau pelabuhan.
Tak hanya itu, ia juga menekankan pentingnya membeli tiket perjalanan hanya melalui agen resmi guna menghindari penipuan atau praktik percaloan yang merugikan pemudik. ”Yang saya mau berikan penekanan kepada semua, terutama pada warga yang mudik, adalah untuk mempersiapkan diri dengan baik. Rumah yang ditinggal harus dikunci, jangan sampai teledor. Ikuti antrean sesuai standar, dan usahakan membeli tiket di agen resmi, bukan melalui calo,” ujar Amsakar.
Di lain pihak, menjelang arus mudik Lebaran, Bandara Hang Nadim Batam dan juga jalur penyeberangan kapal roro ASDP Batam telah menyiapkan berbagai strategi guna mengakomodasi lonjakan penumpang. Lonjakan ini diperkirakan mencapai 10 sampai 15 persen dibandingkan tahun sebelumnya, seiring dengan meningkatnya minat masyarakat.
Direktur Utama PT BIB, Pikri Ilham, mengungkapkan bahwa tahun ini, jumlah tersebut diprediksi mengalami kenaikan 10 persen. Berkaca pada arus mudik 2024, Bandara Hang Nadim melayani 181.939 penumpang dengan 1.359 penerbangan serta 1.421 ton kargo.
”Tahun ini kami perkirakan ada kenaikan sekitar 10 persen. Hal ini dipicu oleh tingginya animo masyarakat yang memilih moda transportasi udara untuk perjalanan mudik yang lebih cepat dan nyaman,” ujar Pikri, Rabu (19/3).
Untuk mengantisipasi lonjakan penumpang, PT BIB telah menyelesaikan renovasi gedung Terminal 1 dan menyiapkan posko mudik bekerja sama dengan berbagai instansi terkait. Selain itu, rute penerbangan favorit pemudik dari Batam masih didominasi oleh tujuan Jakarta, Padang, Surabaya, serta kota-kota di Pulau Jawa.
”Rute tersebut selalu menjadi pilihan utama pemudik setiap musim Lebaran,” jelas Pikri.
Di sisi lain, PT BIB juga mengoptimalkan berbagai fasilitas pendukung, seperti penambahan petugas layanan, pembukaan kembali tenant, restoran, serta pusat layanan pelanggan maskapai penerbangan. ”Pembukaan tenant, toko, restoran, serta posko oleh semua pemangku kebijakan menjadi bagian dari upaya kami dalam melayani pemudik. Kami juga telah menyiapkan pengoperasian pusat layanan pelanggan maskapai,”tambahnya.
Menyadari potensi keterlambatan penerbangan selama arus mudik, PT BIB telah menyiapkan langkah mitigasi guna meminimalkan dampak bagi penumpang. ”Kami tengah mempersiapkan langkah antisipasi terhadap potensi keterlambatan penerbangan agar penumpang tetap mendapatkan pelayanan terbaik,” kata Pikri.
Di sisi lain, maskapai Garuda Indonesia Group juga menyiapkan strategi meng-hadapi lonjakan permintaan dengan menyediakan hingga 1,9 juta kursi penerbangan untuk rute domestik dan internasional. Direktur Niaga Garuda Indonesia, Ade R. Susardi, mengungkapkan jumlah tersebut terdiri dari 1.027.255 kursi dengan 5.710 penerbangan Garuda Indonesia, serta 902.830 kursi dengan 5.196 penerbangan Citilink.
”Kesiapan armada ini menjadi yang tertinggi dalam tiga tahun terakhir, menunjukkan peningkatan signifikan dalam kapasitas produksi perusahaan,” ujarnya.
Untuk mengakomodasi lonjakan permintaan, Garuda Indonesia Group juga menyiapkan 341 penerbangan tambahan (extra flight) selama periode puncak mudik dan arus balik Lebaran. Rinciannya, 315 penerbangan tambahan untuk Garuda Indonesia dan 26 penerbangan tambahan untuk Citilink, dengan fokus pada rute-rute yang memiliki tingkat keterisian tinggi.
Selain transportasi udara, lonjakan pemudik diperkirakan juga terjadi pada transportasi laut. General Manager PT ASDP Batam, Hermin Welkis, memperkirakan jumlah penumpang kapal feri akan meningkat hingga 15 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
”Kami sudah mengantisipasi lonjakan ini dengan berbagai kesiapan, termasuk penambahan armada dan optimalisasi layanan,” kata Hermin.
Beberapa rute yang diprediksi mengalami lonjakan penumpang antara lain Punggur–Tungkal (Jambi), dan Mengkapan Tanjung Buton (Riau) serta Punggur–Tanjunguban (Bintan). Meskipun terjadi peningkatan jumlah penumpang, Hermin memastikan bahwa tiket perjalanan masih tersedia melalui aplikasi Ferizy.
“Sistem digital ini diandalkan untuk mengurangi antrean panjang di pelabuhan karena penumpang sudah memiliki jadwal keberangkatan yang pasti,” ujarnya.
Hermin juga menegaskan komitmennya dalam memberikan pelayanan terbaik bagi penumpang. Hal ini usai adanya keributan di dermaga Pelabuhan ASDP Telaga Punggur, Nongsa. Ia menyatakan bahwa pihaknya telah menga-tasi kendala teknis yang sempat dikeluhkan oleh calon penumpang.
”Iya, memang ada kendala teknis, namun sudah teratasi dengan baik. Kuota penumpang sudah ditetapkan sesuai daya angkut kapal, dan kami tetap berkomitmen memberikan pelayanan terbaik bagi penumpang,” kata Hermin, Kamis (20/3).
ASDP Batam mengimbau kepada calon penumpang agar membeli tiket sesuai ketentuan resmi. Hermin menegaskan pentingnya memastikan kepemilikan tiket sebelum tiba di Pelabuhan ASDP Telaga Punggur guna menghindari kendala keberangkatan.
Selain itu, pihak ASDP juga memperingatkan masyarakat untuk menghindari praktik percaloan tiket yang dapat merugikan penumpang. ”Kami imbau agar menghindari segala bentuk tawaran percaloan tiket. Pastikan membeli tiket hanya melalui jalur resmi,” ujarnya.
Bagi kendaraan yang akan berangkat ke Tanjung Buton (Siak, Riau) dan Kuala Tungkal (Jambi), ASDP memastikan kuota masih tersedia. Pemesanan tiket dapat dilakukan secara digital melalui aplikasi Ferizy, yang menjadi andalan dalam mengurangi antrean panjang di pelabuhan.
”Sistem digital ini membantu memastikan penumpang memiliki jadwal keberangkatan yang pasti, sehingga mengurangi antrean panjang dan meningkatkan kenyamanan layanan,” jelas Hermin.
Untuk mengantisipasi lonjakan penumpang selama musim mudik, ASDP Batam juga memastikan kesiapan armada. Beberapa kapal yang sebelumnya menjalani proses docking telah kembali beroperasi guna mendukung kelancaran transportasi.
”Dengan adanya tambahan armada ini, kami berharap bisa lebih menekan lonjakan penumpang dan memastikan kelancaran transportasi selama mudik Lebaran dan perayaan Nyepi 2025,” tambahnya.
Sebagai upaya berkelanjutan, ASDP Batam terus meningkatkan kualitas layanan, termasuk melalui digitalisasi pembelian tiket dan optimalisasi jadwal kapal. “Masyarakat diharapkan dapat memanfaatkan fasilitas yang tersedia untuk pengalaman perjalanan yang lebih nyaman dan lancar,” ujarnya.
Sementara itu, PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) Cabang Batam telah menyiap-kan dua kapal untuk mengakomodasi lonjakan penumpang. Selain itu, sistem penjualan tiket dilakukan secara bertahap untuk memastikan masyarakat umum tetap mendapatkan akses terhadap tiket kapal. Hingga Rabu (19/3), sekitar 80 persen tiket untuk seluruh tanggal keberangkatan telah terjual.
Kepala Kantor Pelni Cabang Batam, Edwin Kurniansyah, mengungkapkan sebanyak dua kapal yang disiapkan untuk mudik tahun ini adalah KM Kelud dan KM Ngapulu, yang akan melayani rute Batam–Belawan. Kedua kapal ini dijadwalkan beroperasi pada 26 dan 28 Maret 2025, dengan rute perjalanan Batam–Kijang–Jakarta–Belawan serta Batam–Belawan langsung.
”Dengan adanya dua kapal ini, kami berharap kapasitas angkut bisa mencukupi kebutuhan masyarakat yang ingin mudik ke Sumatra Utara, khususnya ke Belawan,” ujar Edwin.
Untuk mencegah pembelian dalam jumlah besar oleh pihak tertentu, Pelni menerapkan strategi penjualan bertahap. Hal ini dilakukan agar tiket tidak langsung habis dalam waktu singkat dan masyarakat umum tetap memiliki kesempatan mendapatkan tiket.
”Kami ingin memastikan bahwa masyarakat yang benar-benar membutuhkan tiket bisa mendapatkannya dengan cara yang lebih adil. Oleh karena itu, kami tidak membuka semua tiket dalam satu waktu, tetapi secara bertahap,” jelas Edwin.
Meskipun tiket telah terjual hingga 60 persen, masyarakat masih memiliki kesempatan untuk mendapatkan tiket mudik. Namun, Edwin mengingatkan agar tidak menunda pembelian karena puncak arus mudik diprediksi terjadi pada sepekan sebelum Idulfitri.
Di tengah tingginya permintaan tiket mudik, Pelni memastikan bahwa tidak ada kenaikan harga tiket KM Kelud untuk Lebaran tahun ini. (*)
Reporter : ARJUNA – AZIS MAULANA – RENGGA YULIANDRA
Editor : RYAN AGUNG