Buka konten ini
Sutradara Anggy Umbara mengungkapkan, diantara sejumlah film yang sudah pernah dia buat sebelumnya, proses sensor film yang dilakukan Lembaga Sensor Film (LSF) di film terbarunya berjudul Gundik adalah yang paling panjang dan rumit.
Hal itu karena ada sejumlah hal di film yang dibintangi Luna Maya, Maxime Bouttier, Agus Kuncoro, hingga Ratu Sofya, dinilai perlu diedit dan diperhalus supaya lebih ramah bagi penonton.
Tak hanya itu, poster yang sudah dipersiapkan untuk film Gundik juga tidak lulus sensor LSF. Alhasil, Anggy Umbara dan tim akhirnya menyodorkan poster yang sebenarnya sudah dipersiapkannya untuk festival film internasional.
”Poster yang dirilis hari ini adalah poster yang dipersiapkan untuk international festival. Tapi pas dikasih ini, malah diterima,” kata Anggy Umbara dalam jumpa pers di bilangan Senayan Jakarta, akhir pekan kemarin.
Sejumlah isi dari konten filmnya pun sempat mendapat masukan dari LSF supaya diperbaiki. Mau tidak mau, Anggy Umbara dan tim harus menyesuaikan agar dapat tayang di bioskop pada 22 Mei 2025 mendatang.
”Film-film saya beberapa mendapat tinjauan dan berdiskusi dengan LSF. Tapi ini yang paling panjang prosesnya. Film ini paling banyak darah dibanding film-film saya sebelumnya,” akunya.
Film Gundik menceritakan tentang empat perampok yang ingin menggasak rumah seorang wanita simpanan pejabat negara atau gundik. Namun yang tidak mereka ketahui sebelumnya adalah, sosok gundik tersebut merupakan Sang Nyai Penguasa Pantai Laut Selatan.
Para perampok yang kocak tersebut kini harus menyelamatkan diri mereka dari kematian yang dibawa oleh Sang Gundik. (*)
Reporter : JP GROUP
Editor : UMY KALSUM