Buka konten ini
BADAN Pengusahaan (BP) Batam berencana mengevaluasi perjanjian kerja sama (PKS) dengan PT Moya dalam pengelolaan layanan air bersih di Batam. Evaluasi ini dilakukan untuk memastikan pelayanan kepada masyarakat semakin optimal.
Kepala BP Batam, Amsakar Achmad, menyebut bahwa meskipun pengelolaan air di Batam melibatkan konsorsium yang terdiri atas PT Moya, PT Air Batam Hulu (ABH), dan PT Air Batam Hilir (ABHi), PKS yang dimiliki BP Batam hanya dengan PT Moya.
“Konsorsium di perusahaan itu berada di bawah satu kendali PT Moya. Kemitraan mereka di hulu dan hilir merupakan pembahasan internal di dalam konsorsium.
BP Batam hanya bermitra dengan PT Moya, dan konsorsium itu urusan internal mereka,” ujarnya, Senin (17/3).
Amsakar menjelaskan, struktur di BP Batam saat ini masih dalam tahap penyusunan, termasuk formulasi terkait posisi direktur. Setelah struktur ini terbentuk, pihaknya akan membahas lebih lanjut evaluasi kerja sama dengan PT Moya.
“Kami perlu memastikan semua pekerjaan terstruktur dengan baik sebelum membahasnya lebih detail,” kata dia.
Salah satu aspek utama yang akan dibahas dalam evaluasi ini adalah klausul asas manfaat dalam PKS tersebut. Pihaknya ingin memastikan kerja sama dengan perusahaan baru ini dapat memberikan keuntungan yang lebih besar bagi daerah dibandingkan dengan kerja sama sebelumnya.
”Kalau dengan perusahaan sebelumnya kita mendapat X, maka tidak ada salahnya dengan perusahaan yang baru ini kita mendapatkan X plus,” kata Amsakar.
Dia menegaskan, peningkatan pelayanan publik menjadi prioritas utama dalam evaluasi ini. Meskipun BP Batam tetap mempertimbangkan aspek profitabilitas dalam kerja sama tersebut, tujuan utama tetap memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat.
”Saya ingin menekankan bahwa pelayanan kepada masyarakat harus ditingkatkan, bukan hanya sekadar menghitung nilai rupiahnya,” ujarnya.
Selain itu, BP Batam juga akan menerapkan sistem reward and punishment dalam kerja sama ini. Langkah tersebut dilakukan guna mendorong peningkatan kinerja pengelolaan air di Batam dan memastikan masyarakat mendapatkan layanan terbaik.
Amsakar menyadari bahwa pengelolaan air bersih merupakan sektor strategis yang berdampak langsung pada kehidupan masyarakat. Oleh karena itu, evaluasi yang dilakukan harus benar-benar mempertimbangkan segala aspek, baik dari sisi teknis, keuangan, maupun manfaat bagi masyarakat.
Keputusan akhir mengenai evaluasi ini akan diumumkan setelah struktur di BP Batam rampung. “Nanti akan kami bahas lebih detail lagi setelah semua posisi di BP Batam terisi,” tambahnya. (***)
Reporter : ARJUNA
Editor : RYAN AGUNG