Buka konten ini
Anambas (BP) – Pelaksanaan Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Anambas telah dimulai sejak 19 Februari lalu.
Saat ini, program MBG hanya dinikmati oleh pelajar yang bersekolah di Kecamatan Siantan Tengah.
Sepanjang program MBG berlangsung, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Anambas menyajikan makanan dengan menggunakan wadah plastik food grade.
Penggunaan wadah plastik ini tidak sesuai dengan petunjuk teknis (juknis) yang dikeluarkan oleh Badan Gizi Nasional (BGN).
BGN sebelumnya menginstruksikan agar SPPG di daerah menyajikan makanan menggunakan wadah berbahan stainless steel atau yang biasa disebut ompreng. Ketentuan ini bertujuan untuk mengurangi limbah sampah akibat penggunaan bahan sekali pakai.
Kepala SPPG Anambas, Muhammad Rinaldi, membenarkan bahwa pihaknya memberikan makanan kepada siswa menggunakan wadah plastik.
Menurutnya, penggunaan wadah plastik ini terpaksa diterapkan karena ompreng yang mereka pesan belum tiba di Anambas.
”Sebelum puasa kemarin, memang kami menggunakan plastik karena ompreng yang kami pesan masih dalam proses pengiriman dari Jakarta. Kami memesannya dari luar negeri,” ujar Rinaldi saat dikonfirmasi, Jumat (14/3).
Ia juga mengakui bahwa keterlambatan kedatangan ompreng sempat menyebabkan penundaan pelaksanaan MBG di Anambas.
”Kemarin memang sempat terkendala, tetapi karena ada alternatif plastik, saya ajukan sementara. Saat ini bisa digunakan sambil menunggu ompreng tiba. Kemarin juga ada kendala karena Imlek, jadi banyak pesanan, dan kami pesan dari luar negeri,” jelasnya.
Rinaldi mengklaim bahwa penggunaan wadah plastik sudah terjamin kebersihannya. Setelah digunakan oleh pelajar, wadah tersebut langsung dicuci hingga bersih.
”Sejak awal penggunaan plastik, setiap selesai dipakai langsung dicuci. Ini bukan plastik sekali pakai,” ujarnya
Saat ini, kata Rinaldi, pelaksanaan MBG masih menggunakan wadah plastik. Namun, selama bulan puasa, siswa disajikan makanan kering yang dapat bertahan hingga waktu berbuka.
”Sekarang kami memakai wadah plastik sekali pakai dan memberikan tote bag. Makanan yang disajikan berupa makanan kering, seperti telur rebus, kurma, dan susu,” jelasnya.
Rinaldi berharap Badan Gizi Nasional (BGN) segera mengirimkan ompreng ke pihaknya sebelum Ramadan berakhir agar pelaksanaan MBG ke depannya dapat sesuai dengan juknis yang berlaku.
”Mudah-mudahan setelah Ramadan, ompreng sudah tersedia, sehingga kami tidak lagi menggunakan wadah plastik,” harapnya. (*)
Reporter : Ihsan Imaduddin
Editor : ANDRIANI SUSILAWATI