Buka konten ini
SYRIA (BP) – Parlemen Eropa mendesak Uni Eropa (EU) untuk mencari cara menggunakan aset beku milik rezim Assad guna membiayai rekonstruksi Syria.
“Parlemen Eropa mengajak Uni Eropa untuk mengeksplorasi jalur hukum dalam pemanfaatan aset beku rezim Assad untuk dana perwalian yang mendukung rekonstruksi, rehabilitasi, dan kompensasi bagi para korban di Syria,” demikian bunyi resolusi yang disahkan pada Selasa (11/3) mengenai “perlunya dukungan EU terhadap transisi yang adil dan rekonstruksi di Syria.”
Dilansir Antara, Parlemen Eropa juga menyambut baik bantuan sebesar 235 juta euro (sekitar Rp4,2 triliun) dari Komisi Eropa untuk rakyat Syria, seraya menyerukan agar dukungan kemanusiaan dan pembangunan terus berlanjut, termasuk bagi negara-negara tetangga yang menampung pengungsi.
“Parlemen Eropa sangat prihatin atas penghentian seluruh penÂdanaan USAID yang berkaiÂtan dengan Suriah atau pengungsi Syria, serta ketidakhadiran AS dalam konferensi Brussels mendatang,” demikian pernyataan parlemen terkait program bantuan dan pemÂbangunan AS yang dihentikan oleh Presiden Donald Trump.
Parlemen juga mendorong Uni Eropa untuk meningkatkan dukungan keuangan bagi organisasi masyarakat sipil Syria, menekankan pentingnya “dialog sipil” antar kelompok etnis, budaya, dan agama guna mendorong “pluralisme, kehidupan berdampingan secara damai, serta membangun kepercayaan dalam masyarakat.
“Selain itu, parlemen mendesak otoritas Syria untuk mengakhiri kehadiran militer Rusia di negara tersebut.”
Parlemen Eropa menyerukan agar Suriah melepaskan diri dari aliansi lamanya dengan Teheran dan Moskow, yang membawa penderitaan bagi rakyat Syria serta menyebabkan ketidakstabilan di Timur TeÂngah dan kawasan sekitarnya,” tamÂbah resolusi tersebut. (*)
Reporter : JP Group
Editor : andriani susilawati