Buka konten ini
JAKARTA (BP) – Menteri Koordinator (Menko) bidang Pangan, Zulkifli Hasan, buka suara soal rencana impor gula sebanyak 200.000 ton di sepanjang tahun ini.
Zulhas memastikan, kembali dibukanya keran impor itu sebagaimana telah diperintahkan oleh Presiden Prabowo Subianto. Meski sebelumnya, pemerintah menargetkan tak melakukan impor pangan di tahun pertama pemerintahan Prabowo ini.
”Gula sudah boleh (impor). Itu perintah langsung Presiden, jadi saya tidak berani (menolak),” kata Zulhas dalam Economic Outlook 2025 di The West In Hotel, Jakarta, Rabu (26/2).
Lebih lanjut, Zulhas memastikan pemerintah akan komit tak melakukan impor untuk komoditas lain. Seperti beras, jagung, dan garam konsumsi.
Ia menyebut untuk tiga komoditas itu sepenuhnya akan dipenuhi dari pasokan dalam negeri. “Ada tiga komoditas (tak impor) itu dulu yang akan kita usahakan,” ungkap Zulhas.
Sebelumnya, pemerintah berencana melakukan impor gula sebesar 200 ribu ton berupa raw sugar atau Gula Kristal Mentah (GKM) guna mengantisipasi risiko fluktuasi harga gula konsumsi, terutama jelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Ramadan dan Idulfitri dan penguatan stok Cadangan Pangan Pemerintah (CPP).
”Kita bicara untuk peningkatan CPP, karena CPP gula ini perlu. Tadi harga gula dilaporkan BPS, harganya mulai bergerak naik. Kontribusi inflasinya 1,4 persen, sehingga kita semua memerlukan tambahan berupa raw sugar yang nanti akan diproses untuk CPP,” ungkap Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA), Arief Prasetyo Adi, selepas menghadiri Rakortas di Kementerian Koordinasi Bidang Pangan, Jakarta, pada Rabu (12/2).
Arief memastikan bahwa importasi bukan dalam bentuk GKP (gula kristal putih) dan ini dilakukan hanya untuk CPP. ”Kita mau menaikkan stok level yang dipegang pemerintah. Bukan karena kekurangan produksi, karena kita masih cukup sekitar 4 sampai 5 bulan. Namun kita tidak boleh ambil risiko untuk CPP,” ujar Arief.
Untuk diketahui, stok CPP dalam bentuk gula pasir per 12 Februari total ada 34 ribu ton. Stok tersebut dikelola oleh ID FOOD sejumlah 22 ribu ton dan Perum Bulog sebanyak 12 ribu ton. Jika dibandingkan dengan rerata kebutuhan konsumsi bulanan yang sekitar 235 ribu ton per bulan, maka stok CPP gula berada di kisaran ketercukupan 14,47 persen. (*)
Reporter : JP GROUP
Editor : GUSTIA BENNY