Buka konten ini
BATAM (BP) – Penggunaan rem pada sepeda motor merupakan hal yang krusial. Rem termasuk salah satu perangkat dari sepeda motor yang paling sering digunakan. Rem tentunya berfungsi untuk mengurangi ataupun menghentikan laju kendaraan pada saat berkendara, baik untuk bermanuver, menghindari bahaya, serta menghentikan kendaraan.
Namun pengorperasian atau teknik pengereman yang kurang tepat terkadang membuat kualitas pengereman itu sendiri menjadi kurang optimal, bahkan terkadang juga dapat berpotensi menimbulkan bahaya yang tidak terduga. Contoh penggunaan rem kurang tepat dapat menimbulkan selip atau sliding. Baik roda depan ataupun belakang, bahkan juga dapat membuat ban belakang terangkat alias stoppie pada sepeda motor tertentu.
Hal tersebut dapat menambah potensi bahaya bagi pengendara, bahkan jika pengendara tidak siap ataupun tidak dapat mengontrol sepeda motor pada saat mengalami situasi tersebut bisa mengakibatkan terjatuh dari sepeda motor.
Pengoperasian rem tentunya memiliki teknik dan prosedur tersendiri, jadi tidak hanya asal menarik tuas atau menginjak pedal rem saja ketika diperlukan. Berikut sharing dari Christofer Valentino selaku Safety Riding Instructor PT Capella Dinamik Nusantara Kepri.
“Pengereman idealnya dioperasikan pada saat sepeda motor dalam keadaan tegak, hindari melakukan pengereman pada saat motor masih dalam kondisi miring misal ketika bermanuver atau menikung,” tutur Christofer Valentino.
Usahakan tegakkan dulu posisi motor ketika hendak melakukan pengereman dan gunakanlah rem kombinasi antara rem depan dan rem belakang. Untuk langkah pertamanya jangan lupa posisikan tuas gas/throtle wajib dalam posisi 0%, dorong atau putar terlebih dahulu tuas gas ke posisi tersebut hingga tuas gas benar-benar dalam kondisi tertutup sepenuhnya sebelum melakukan pengereman.
Langkah kedua lakukan pengereman dengan rem depan terlebih dahulu dan disusul dengan rem belakang secara kombinasi atau bersamaan dengan perbandingan 60% untuk rem depan dan 40% untuk rem belakang, jadi sedikit lebih kuat rem depannya.
Langkah ketiga tarik kopling jika motor sudah hampir berhenti agar mesin tidak mati jika motor yang dipakai tipe sport. Dan langkah terakhir turunkan kaki sebelah kiri jika motor sudah berhenti sempurna, pada saat kondisi pengereman yang dilakukan untuk sampai motor berhenti total. Jika hanya untuk mengurangi kecepatan saja lakukan langkah pertama dan kedua saja, ataupun sampai langkah ketiga jika diperlukan.
Seandainya dalam suatu kondisi berkendara tertentu terpaksa melakukan pengereman dalam kondisi motor sedang miring gunakanlah rem belakang secara halus dan perlahan, jangan pakai rem depan karena dapat mengakibatkan roda depan kehilangan grip/cengkraman hingga resiko terjatuh lebih besar dibanding menggunakan rem belakang ketika dalam kondisi tersebut dan juga tetap menutup tuas gas sepenuhnya terlebih dahulu seperti pada langkah kedua.
Untuk lebih lengkapnya serta teknik-teknik seputar berkendara lainnya seperti biasa PT Capella Dinamik Nusantara memiliki program pelatihan Safety Riding sebagai bentuk kepedulian Honda. (*)
Reporter : JP Group
Editor : gustia benny