Buka konten ini
JAKARTA (BP) – Berbagai infrastruktur disiagakan untuk menjaga ketersediaan pasokan energi selama momen Natal dan tahun baru (Nataru). Pada subsektor BBM, Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) mencatat adanya kenaikan penyaluran kerosene dan avtur.
Kepala BPH Migas Erika Retnowati menuturkan, pemerintah menyelenggarakan posko nasional sektor ESDM mulai 19 Desember 2024 sampai 7 Januari 2025. “Penyaluran selama posko dibandingkan (hari) normal untuk kerosene dan avtur mengalami kenaikan 3,86 persen dan 5,81 persen. Itu terjadi seiring dengan meningkatnya kegiatan rumah tangga serta meningkatnya mobilitas menggunakan pesawat,” ujar Erika di Jakarta, Selasa (7/1).
Penyaluran gasoline juga naik sebesar 0,03 persen. Itu disebabkan meningkatnya penggunaan pribadi untuk mudik dan berwisata. Sedangkan gasoil menga-lami penurunan 5,86 persen. Penyebabnya adalah pembatasan operasional truk pengangkut barang dan menurunnya aktivitas industri selama momen Nataru. “Penyaluran BBM tertinggi secara nasional dibandingkan penyaluran normal selama periode satgas Nataru untuk arus mudik tahap I terjadi pada 21 Desember 2024 (H-4),” jelasnya. Perinciannya, gasoline naik 8,05 persen, gasoil naik 8,16 persen, kerosene 60,81 persen, dan avtur naik 13,17 persen.
Hal yang menjadi perhatian khusus pada sektor BBM selama pelaksanaan posko adalah adanya bencana alam di beberapa wilayah Indonesia. Hal itu berdampak pada sektor BBM, khususnya penyaluran ke masyarakat. Namun, Erika memastikan seluruh penyaluran dan stok BBM dalam kondisi aman.
Senada, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyebutkan, ketersediaan energi sepanjang momen Nataru terjaga keandalannya. Dia mengapresiasi para anggota posko Nataru yang telah bahu-membahu memastikan seluruh kelancaran pasokan sumber ener-gi di tanah air.
Konsumsi di Jatimbalinus
Realisasi konsumsi BBM selama musim Nataru datang lebih cepat. Namun, perubahan tersebut masih bisa diantisipasi.
Area Manager Communication Relation and CSR PT Pertamina Patra Niaga Jawa Timur Bali Nusa Tenggara (Jatimbalinus) mengatakan, masa Satgas Nataru belum berakhir. Menurutnya, masa siaga baru berakhir 9 Januari nanti. “Namun, kami sudah melewati masa puncaknya,” jelasnya di Surabaya, Selasa (7/1).
Dia menjelaskan, masa puncak Natal datang sehari lebih cepat. Dalam perkiraan awal, puncak arus mudik Natal seharusnya pada 22 Desember. Namun, konsumsi tertinggi justru tercatat pada 21 Desember.
Pada hari itu, konsumsi BBM gasoline mencapai 21.072 kiloliter. Realisasi tersebut lebih tinggi 7,4 persen jika dibandingkan dengan masa normal. “Sepertinya, masyarakat ingin menikmati libur yang lebih panjang. Namun, kami masih bisa mengantisipasi lonjakan karena satgas juga sudah ada sejak 16 Desember,” paparnya.
Dia mengungkapkan, puncak arus balik terbagi menjadi dua gelombang. Yakni, arus balik Natal yang terjadi 31 Desember. Saat itu konsumsi naik 5,5 persen dibanding masa normal menjadi 20,695 kl. Lalu, puncak arus balik tahun baru pada 4 Januari juga naik sebanyak 7,9 persen (21.162 kl). “Namun, konsumsi gasoil turun. Pada 4 Januari saja turun 20,5 persen menjadi 7.448 kl saja,” paparnya. (*)
Reporter : JP GROUP
Editor : GALIH ADI SAPUTRO