Buka konten ini
INDEKS Pembangunan Manusia (IPM) Kota Batam terus menunjukkan tren positif dari tahun ke tahun. Dimulai pada 2020 dengan angka 81,81 persen, peningkatan konsisten berlanjut hingga 2024 yang mencatatkan IPM sebesar 83,32 persen. Jika dibandingkan rata-rata nasional maupun Kepri, IPM Batam tahun 2024 sangat tinggi. IPM Indonesia tahun 2024 hanya 75,02 persen dan Kepri sebesar 77,97 persen.
Penghitungan IPM ini berdasarkan beberapa aspek yakni: Umur Harapan Hidup saat Lahir (UHH), Harapan Lama Sekolah (HLS) dan Rata-Rata Lama Sekolah (RLS), serta standar hidup layak yang diukur berdasarkan rata-rata pengeluaran riil per kapita tahun yang disesuaikan.
“Selama periode 2020–2024, IPM Kota Batam meningkat dari 81,81 pada tahun 2020 menjadi 83,32 pada 2024,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Batam, Eko Aprianto, Sabtu (4/1).
Dia mengatakan, peningkatan IPM ini diberangi dengan naiknya UHH, HLS, dan RLS. Orang Batam semakin lebih sehat, panjang umur, serta kualitas pendidikannya semakin membaik.
“Tahun 2024, UHH di Kota Batam mencapai 75,19 tahun, meningkat 0,21 tahun (0,28 persen) dibandingkan dengan tahun sebelumnya,” ujar Eko.
Hal ini ditunjukan dari bayi yang lahir pada 2024 di Kota Batam memiliki harapan hidup lebih lama, dibandingkan bayi yang lahir pada tahun-tahun sebelumnya.
Selama periode 2020–2024, Umur Harapan Hidup saat Lahir (UHH) di Kota Batam meningkat sebesar 0,46 tahun atau 0,62 persen.
Dari aspek pendidikan, Harapan Lama Sekolah (HLS) penduduk usia 7 tahun di Batam pada 2024 mencapai 13,56 tahun, meningkat 0,22 tahun dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Sementara itu, Rata-rata Lama Sekolah (RLS) penduduk usia 25 tahun ke atas juga mengalami peningkatan, dari 11,19 tahun pada 2023 menjadi 11,21 tahun pada 2024.
Tahun 2024, angka pengeluaran riil per kapita Kota Batam mencapai Rp19.668.000, meningkat Rp678.000 atau 3,57 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
“Pertumbuhan ini lebih tinggi dibandingkan rata-rata pertumbuhan selama lima tahun terakhir yang mencapai 2,12 persen per tahun,” ujarnya.
Eko mengatakan, meskipun sempat terdampak pandemi Covid-19 pada tahun 2021, dimensi standar hidup layak di Kota Batam mulai menunjukkan pemulihan pada tahun 2022. Dalam periode 2020–2024, pengeluaran riil per kapita Kota Batam telah meningkat sebesar Rp1.573.000.
Hal ini mencerminkan pemulihan ekonomi yang terus berlanjut dan berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
BPS Kota Batam optimistis bahwa tren positif ini akan terus berlanjut seiring dengan upaya pemerintah daerah dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
“Peningkatan IPM ini menunjukkan keberhasilan Kota Batam dalam mengelola pembangunan manusia secara berkelanjutan. Dengan fokus pada kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan, kami berharap capaian ini terus meningkat di masa depan,” ujar Eko. (***)
Reporter : AZIS MAULANA
Editor : FISKA JUANDA