Buka konten ini

INDIANAPOLIS (BP) – Indiana Pacers yang awalnya tak diunggulkan di final NBA ternyata mampu menyulitkan Oklahoma City Thunder sebagai favorit juara sekaligus tim terbaik musim reguler. Setelah mencuri kemenangan dalam game pertama di kandang Thunder (6/6), Pacers kembali unggul 2-1 setelah memenangi game ketiga 116-107 di kandang sendiri, Gainbridge Fieldhouse, Indianapolis, Kamis (12/6).
Bintang kemenangan Pacers yang notabene peringkat keempat Wilayah Timur itu adalah guard Tyrese Haliburton dengan 22 poin, 11 assist, dan 9 rebound. Bennedict Mathurin yang turun dari bangku cadangan tak kalah bersinar dengan mencetak 27 poin. Itu merupakan catatan poin terbanyak dari pemain bench sejak Jason Terry pada 2011.
“Inilah tim kami. Kami butuh semua pemain untuk siap. Itu karena pemain yang sama tidak selalu mencetak poin dan beginilah cara kami melakukannya. Kami harus melakukannya sebagai satu tim,” tutur pelatih Pacers Rick Carlisle seperti dikutip dari ESPN.
Sementara bagi Haliburton, kemenangan kemarin membuktikan satu hal. Yakni, dia bisa bermain agresif sejak menit awal. Sebelumnya, beberapa pandit dan suporter di linimasa media sosial seringkali mengkritik Ty, sapaan akrabnya, karena tidak menunjukkan agresivitas sejak awal game.
“Sering kali saya tidak peduli dengan obrolan di platform besar. Apa yang sebenarnya mereka ketahui tentang bola basket? Di saat seperti ini, saya tidak terlalu sering menggunakan media sosial. Saya berusaha untuk tidak menggunakannya sebisa mungkin.” kata Haliburton soal tekanan untuk tampil lebih agresif kepada Sports Illustrated.
Lebih lanjut, ketimbang memperhatikan media sosial, Haliburton lebih ingin fokus bermain untuk Pacers. “Komentar akan selalu ada seperti yang terjadi saat ini. Tidak masalah. Kami berada di final NBA dan dua kemenangan lagi untuk menjadi juara NBA,” tuturnya. (*)
Reporter : JP GROUP
Editor : RYAN AGUNG