Buka konten ini
PENNSYLVANIA (BP) – Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali membuat ricuh perdagangan internasional. Hal itu setelah dia mengumumkan bakal menerapkan tarif impor sebesar 50 persen untuk produk baja. Trump juga menyatakan United States Steel Corporation (US Steel) bakal terselamatkan dengan kerja sama investasi dari Nippon Steel.
Dalam ajang kampanye di Pennsylvania akhir pekan lalu (31/5), dia menyatakan bahwa sedang menyelesaikan perjanjian kerja sama luar biasa dengan raksasa industri asal Jepang, Nippon Steel. MoU tersebut bakal menjadi daya ungkit terbesar dalam menentukan neraca perdagangan baja global. ”Hal ini akan mengamankan kinerja industri di AS,” tegasnya seperti yang dilansir The Guardian.
Bersamaan dengan itu, Trump mengatakan bakal segera menaikkan tarif impor produk baja dua kali lipat. Dari 25 persen menjadi 50 persen. Harapannya, skema tersebut bisa meningkatkan daya saing produk domestik dibandingkan barang impor. “Tidak akan yang bisa terhindar dari (kebijakan, red) itu. Satu lagi kabar baik untuk pekerja baja dan aluminium,” ungkapnya.
Pernyataan tarif itu datang setelah Pengadilan Perdagangan Internasional AS memutuskan untuk memblokir kebijakan tersebut. Namun, pemerintah segera melakukan banding agar putusan tersebut tak segera diimplementasikan. Di sisi lain, pengumuman kerja sama dengan Nippon Steel sendiri menjadi kebingungan tersendiri. Sebab beberapa bulan sebelumnya, Trump sangat menentang proposal akuisisi senilai 14,9 miliar dolar AS (USD). Namun, sekarang sikapnya tiba-tiba berubah.
Perubahan tersebut membuat resah pada buruh industri baja. Mereka menilai bahwa komitmen investasi raksasa Jepang itu hanyalah topeng untuk melemahkan industri baja AS dari dalam. “Saya yakinkan US Steel masih menjadi perusahaan AS. Ini akan menjadi skema kerja sama,” tegas Trump.
Trump juga menegaskan bahwa markas US Steel masih akan bertempat Pittsburgh. Bahkan, Nippon Steel berjanji akan menciptakan 70 ribu pekerjaan dan menambah perputaran uang USD14 miliar ke ekonomi AS.
Sebelumnya, kabar yang beredar bukanlah kerja sama tapi Nippon Steele bakal mengakuisisi US Steel. Hal tersebut membuat banyak pekerja yang menolaknya.
Serikat Buruh United Steelworkers David McCall mengingatkan mengenai risiko akuisisi yang ada. Menurut dia, aksi korporasi itu bukan hanya soal bisnis namun keamanan nasional. ’’Kami masih mengkhawatirkan dampak dari merger kompetitor asing kami. Bagaimana pengaruhnya kepada keamanan nasional, masyarakat, dan pekerjaan kami,’’ jelasnya. (*)
Reporter : JP GROUP
Editor : RYAN AGUNG