Buka konten ini
Pemerintah Kota (Pemko) Batam mulai menyalurkan dua pasang seragam sekolah gratis kepada lebih dari 33 ribu siswa baru jenjang SD dan SMP pada tahun ajaran 2025/2026. Program ini menyasar peserta didik kelas 1 SD dan kelas 7 SMP sebagai bentuk dukungan terhadap kesetaraan akses pendidikan dasar serta untuk meringankan beban ekonomi keluarga.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Batam, Tri Wahyu Rubianto, mengatakan, bantuan ini diberikan secara bertahap. Proses pengadaan dan distribusi saat ini masih berlangsung dan ditargetkan rampung sebelum tahun ajaran baru dimulai.
“Insyaallah mulai tahun ini program seragam gratis diberikan. Saat ini masih dalam proses pengadaan dan penyaluran, tapi kami targetkan terealisasi bagi siswa baru kelas 1 SD dan kelas 7 SMP,” ujar Tri, Jumat (30/5).
Jenis seragam yang disalurkan terdiri atas satu set pakaian nasional—putih merah untuk jenjang SD dan putih biru untuk SMP—serta satu pasang baju kurung Melayu sebagai bagian dari pelestarian budaya lokal.
Tri menegaskan, bantuan ini dikhususkan untuk siswa baru dan tidak mencakup peserta didik di kelas atas. “Bantuan ini diberikan secara bertahap dan diprioritaskan untuk siswa baru,” tambahnya.
Program ini merupakan bagian dari arah kebijakan pembangunan Kota Batam yang kini menitikberatkan pada penguatan sektor Sumber Daya Manusia (SDM), sebagaimana ditegaskan oleh Wali Kota Batam, Amsakar Achmad dan Wakil Wali Kota, Li Claudia Chandra.
“Transformasi pembangunan Batam kini tidak lagi hanya fokus pada infrastruktur, tapi juga pada peningkatan kualitas SDM sejak usia dini,” jelas Tri.
Dinas Pendidikan mencatat jumlah peserta didik baru yang menjadi sasaran program mencapai sekitar 16.640 siswa SD dan 16.695 siswa SMP di seluruh wilayah Batam.
Sementara itu, Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, menegaskan bahwa Pemko Batam telah melakukan transformasi kebijakan, dari pembangunan infrastruktur menuju penguatan kualitas manusia. Beberapa program unggulan yang digagas antara lain pemberian seragam gratis bagi peserta didik baru, bantuan biaya pendidikan sebesar Rp300 ribu dan Rp400 ribu untuk siswa SD dan SMP dari keluarga tidak mampu yang tidak tertampung di sekolah negeri, serta beasiswa bagi siswa berprestasi termasuk dari wilayah hinterland.
“Era kepemimpinan kami membawa transformasi besar dalam kebijakan. Jika sebelumnya fokus pada infrastruktur, maka kini kami memperkuat SDM,” tegas Amsakar.
Ia juga menekankan pentingnya peran Dinas Pendidikan dan para kepala sekolah dalam menjalankan kebijakan tersebut. Amsakar meyakini bahwa pendidikan merupakan kunci keberhasilan, baik di dunia maupun di akhirat.
“Saya selalu tekankan bahwa untuk menang dalam kompetisi di dunia dan akhirat, jawabannya adalah pendidikan,” ujarnya.
Dengan program ini, Pemko Batam berharap dapat mengurangi pengeluaran orang tua untuk kebutuhan awal sekolah sekaligus memastikan seluruh anak-anak di Batam mendapatkan fasilitas pendidikan dasar yang layak dan merata. (***)
Reporter : Rengga Yuliandra
Editor : RATNA IRTATIK