Buka konten ini
BARCELONA (BP) – Momen untuk mengusik dominasi McLaren musim ini membuncah saat FIA memberlakukan aturan fleksibilitas sayap belakang baru di GP Tiongkok Maret lalu. Namun, mobil MCL39 saat itu nyatanya lolos tes. Duo pembalap Papaya Team, julukan McLaren, Oscar Piastri dan Lando Norris, malah finis 1-2 di Shanghai.
Dua bulan kemudian, McLa-ren masih tak terkejar. Piastri dan Norris kini berada di posisi pertama dan kedua klasemen pembalap dengan poin 161 dan 158. Total poin yang diperoleh McLaren dari tujuh balapan berjumlah dua kali lipat lebih banyak dari tim peringkat kedua Mercedes (319 poin berbanding 147 poin).
Harapan untuk kembali mengganggu dominasi McLaren kembali muncul akhir pekan ini di Sirkuit Barcelona-Catalunya. Sebab, sesuai kesepakatan awal musim, tim-tim harus melalui aturan fleksibilitas sayap depan yang lebih ketat akhir pekan ini. Are-a flap sayap depan yang sebelumnya dibatasi tidak boleh menyimpang lebih dari 15 milimeter saat ditimpa beban, kini berubah jadi hanya 10 milimeter.
Lalu, siapa yang akan diuntungkan dengan aturan tersebut? Jawabannya masih belum tahu. Tapi, kepala tim Mercedes Toto Wolff punya prediksi. ”Menurutku, berdasar dari yang kami lihat, Ferrari mungkin paling konservatif dalam hal flexi-wing,” kata Wolff kepada Sky Sports.
Sementara kepala tim Ferrari Fred Vasseur berharap akan ada perubahan konfigurasi persaingan papan atas. Apalagi, saat ini Ferrari masih berada di peringkat empat klasemen konstruktor.
”Ini (aturan fleksibilitas sayap depan, red) bisa jadi game changer bagi semua karena kami tak tahu dampak peraturan baru setiap tim,” tuturnya.
Akan tetapi, jika akhirnya McLaren masih tak terkejar di Barcelona, maka itu bisa jadi satu pertanda. Dominasi tim juara bertahan itu akan berlanjut hingga akhir musim ini. (*)
Reporter : JP GROUP
Editor : RYAN AGUNG