Buka konten ini
BATAM KOTA (BP) – Cakupan imunisasi polio jenis Inactivated Polio Vaccine (IPV) di Kota Batam masih tergolong rendah. Hingga Mei 2025, baru sekitar 25,8 persen bayi yang telah menerima vaksin ini.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Batam mencatat, dari total target sebanyak 22.988 anak usia di bawah satu tahun, baru 3.641 anak yang telah mendapatkan imunisasi IPV. Vaksin diberikan dalam dua tahap, yakni saat bayi berusia 4 bulan (IPV 1) dan 9 bulan (IPV 2).
“Target imunisasi hanya untuk anak-anak usia di bawah satu tahun. Kami dorong agar setiap bayi mendapatkan dua dosis sesuai jadwal,” ujar Kepala Dinkes Batam, Didi Kusmarjadi, Sabtu (17/5).
Ia menegaskan, imunisasi IPV tersedia secara gratis di seluruh puskesmas di Batam. Saat ini, terdapat 21 puskesmas di berbagai kecamatan yang siap memberikan layanan imunisasi kepada masyarakat.
“Tidak ada pungutan biaya. Orang tua cukup datang ke puskesmas terdekat,” kata Didi. Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, capaian sementara tahun ini terbilang jauh lebih rendah. Pada 2024 lalu, cakupan IPV 1 mencapai 84,8 persen dan IPV 2 mencapai 74,6 persen dari total target 22.908 anak.
Menurut Didi, rendahnya capaian tahun ini dipengaruhi berbagai faktor, mulai dari rendahnya kesadaran sebagian orang tua, tingginya mobilitas penduduk, hingga tantangan menjangkau wilayah tertentu di Batam.
Untuk meningkatkan cakupan, Dinkes terus melakukan edukasi melalui Posyandu, kader kesehatan, serta kerja sama lintas sektor. Para kader Posyandu juga dikerahkan untuk mendata dan menjangkau anak-anak yang belum menerima imunisasi.
“Kami berharap orang tua sadar bahwa imunisasi bukan hanya melindungi anak mereka sendiri, tapi juga anak-anak lain melalui kekebalan kelompok (herd immunity),” imbuhnya.
Didi juga mengingatkan bahwa penyakit polio adalah penyakit menular berbahaya yang dapat menyebabkan kelumpuhan permanen hingga kematian. Meski Indonesia telah dinyatakan bebas polio sejak 2014, potensi penularan tetap ada, terutama bila cakupan imunisasi rendah.
“Polio tidak bisa disembuhkan, tapi bisa dicegah dengan imunisasi. Maka dari itu, jangan ditunda. Segera bawa anak ke puskesmas,” tegasnya. (*)
Reporter : Rengga Yuliandra
Editor : RATNA IRTATIK