Buka konten ini
Dengan mendaftarkan diri Anda di Harian Batam Pos, Anda akan mendapatkan akses penuh ke seluruh konten.
GRESIK (BP) – Luapan Bengawan Solo membanjiri hampir seribu rumah di dua kabupaten di Jawa Timur: Gresik dan Lamongan. Di Gresik, banjir dari sungai terpanjang di Jawa tersebut tercatat di tiga kecamatan, sedangkan di Lamongan delapan kecamatan.
Banjir yang menggenangi Gresik terjadi di Kecamatan Bungah, Manyar, dan Dukun. Banjir ini sudah berlangsung sejak beberapa hari terakhir. Sejumlah tambak udang dan bandeng milik warga di Desa Sungonlegowo, Bungah, juga jebol.
Luapan Bengawan Solo dipicu tingginya intensitas curah hujan pada Rabu (21/5) sore. “Tambak-tambak warga terendam banjir. Punya saya paling parah karena jebol. Luas tambak saya kurang lebih tiga hektare,” kata Moch. Firman Adi Prasetyo, salah seorang warga Desa Sungonlegowo.
Kepala BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Gresik Sukardi mengatakan, air luapan Bengawan Solo menggenangi rumah warga sejak Minggu (18/5). Kamis (22/5), air merendam Desa Sungonlegowo, Sukowati, dan Mojopuro Wetan di Kecamatan Bungah; Desa Sembanyat di Kecamatan Manyar, serta Desa Madumulyorejo di Kecamatan Dukun.
BPBD Lamongan mendata hampir seribu rumah di delapan kecamatan terendam akibat luapan daerah aliran sungai (DAS) Bengawan Solo. Meliputi Kecamatan Karanggeneng, Turi, Karangbinangun, Glagah, Karanggeneng, Maduran, Babat, dan Laren.
Terparah terjadi di Babat dan Laren. Di Babat, terdata 361 rumah di lima desa/kelurahan terendam. Sedangkan sebanyak 571 rumah di delapan desa di Laren terendam.
“Untuk saat ini, sebanyak 981 rumah di delapan kecamatan yang tergenang akibat luberan air Bengawan Solo,” beber Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Lamongan Nurhasan kepada Radar Lamongan (grup Batam Pos) Kamis (22/5).
Ketinggian air di permukiman warga sempat menyentuh titik tertinggi antara 20 cm hingga 30 cm di masing-masing wilayah. Namun, berdasar informasi yang diterimanya dari masing-masing wilayah, genangan air berangsur turun mengikuti debit air di DAS Bengawan Solo. (*)
Reporter : JP GROUP
Editor : RYAN AGUNG