Buka konten ini
ANAMBAS (BP) – Kondisi geografis Kabupaten Kepulauan Anambas yang terdiri dari pulau-pulau kecil menjadi tantangan tersendiri bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam menjalankan tugas.
Setiap hari, ratusan ASN harus rela bangun lebih awal demi menyeberangi lautan menggunakan kapal pompong dari pulau tempat tinggal mereka menuju Tarempa, Kecamatan Siantan, lokasi sebagian besar kantor pemerintahan berada.
Situasi ini menjadi perhatian serius Bupati Anambas, Aneng. Ia membuka wacana penempatan ASN sesuai dengan domisili masing-masing demi kenyamanan dan keselamatan mereka dalam bekerja.
“Kalau cuaca baik, menyeberang tidak masalah. Tapi kalau cuaca buruk, risikonya bisa membahayakan nyawa,” ujar Aneng, Rabu (21/5).
Selain faktor keselamatan, menurutnya, penempatan ASN berdasarkan domisili juga dapat meringankan beban biaya transportasi laut. Selama ini, ASN yang tinggal di pulau menghabiskan sekitar Rp700 ribu per bulan hanya untuk ongkos penyeberangan.
“Saya ingin mereka bisa fokus bekerja, tidak terbebani biaya operasional seperti sewa speedboat. Gaji mereka sebaiknya bisa digunakan untuk menabung atau kebutuhan lainnya,” jelasnya.
Aneng mengatakan akan meminta Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Anambas untuk mengkaji secara menyeluruh rencana ini. Ia menegaskan, penempatan harus tetap sesuai dengan aturan yang berlaku.
“Harus dikaji dulu, apakah sesuai aturan atau tidak. Unit kerjanya bisa kita sesuaikan, misalnya di kantor kecamatan atau sebagai staf di sekolah. Yang penting tidak menyalahi aturan,” tegasnya. (*)
Reporter : Ihsan Imaduddin
Editor : GALIH ADI SAPUTRO