Buka konten ini

Hujan deras disertai petir yang melanda Kota Batam, Minggu (18/5), kembali menelan korban jiwa. Didit Kurniawan, warga Tanjungsengkuang, Kecamatan Batuampar, tewas tersambar petir saat sedang menjala ikan di pesisir pantai Batu Merah, Kecamatan Batuampar.
Kanit Reskrim Polsek Batuampar, Iptu M. Brata Ul Husna, menjelaskan korban ditemukan warga lain dalam kondisi tak sadarkan diri. Saat itu, Didit tengah berada di tengah laut untuk menjala ikan, sementara hujan lebat disertai petir mengguyur wilayah tersebut.
“Korban sedang menjala. Usai petir menyambar, (korban) ditemukan warga sudah tak sadarkan diri,” kata Brata, kemarin.
Warga segera mengevakuasi korban ke Puskesmas Tanjungsengkuang. Namun, nyawa pria berusia 29 tahun itu tak tertolong. Tubuhnya mengalami luka bakar akibat sambaran petir.
“Ada beberapa orang juga di lokasi, tetapi saat petir melanda itu mereka berhenti (menjala di laut). Sedangkan korban masih di tengah,” ujarnya lagi.
Jasad korban kemudian diambil pihak keluarga untuk dimakamkan. Brata mengimbau warga agar menghindari aktivitas luar ruangan saat hujan lebat, terlebih jika disertai petir. “Kalau bisa jangan beraktivitas di tempat terbuka. Dan lebih waspada,” pesannya.
Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kepulauan Riau mengeluarkan peringatan dini tentang potensi cuaca ekstrem yang terjadi pada hari yang sama. Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai kilat atau petir serta angin kencang diperkirakan akan melanda sejumlah wilayah Kota Batam mulai pukul 14.10 WIB.
Wilayah yang diperkirakan terdampak meliputi Kecamatan Belakangpadang, Nongsa, Bulang, Sei Beduk, Galang, Sagulung, dan Batuaji. Curah hujan tinggi yang disertai angin kencang berisiko menyebabkan genangan air, pohon tumbang, dan gangguan terhadap aktivitas masyarakat.
Tak hanya itu, cuaca ekstrem juga diperkirakan meluas ke wilayah lain seperti Batuampar, Sekupang, Bengkong, dan Batam Kota. Peringatan dini ini berlaku hingga pukul 16.30 WIB dan akan terus diperbarui sesuai perkembangan kondisi atmosfer.
Menurut BMKG, kondisi ini disebabkan oleh ketidakstabilan atmosfer di wilayah Kepulauan Riau yang memicu terbentuknya awan-awan konvektif. Awan tersebut berpotensi menurunkan hujan lebat dalam waktu singkat. Fenomena ini umum terjadi di masa peralihan musim, atau saat terjadi penumpukan massa udara basah di wilayah lokal.
Warga Batam diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi banjir lokal dan gangguan arus lalu lintas. Masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir dan dataran rendah diharapkan meningkatkan kesiapsiagaan untuk mengantisipasi dampak buruk akibat cuaca ekstrem.
BMKG juga menyarankan agar masyarakat tidak berteduh di bawah pohon atau struktur logam saat terjadi petir, serta menunda kegiatan luar ruang apabila tidak mendesak. Pengendara kendaraan bermotor diimbau lebih waspada terhadap jalan licin dan jarak pandang yang terganggu akibat hujan deras.
Informasi terkini terkait cuaca dapat diakses melalui laman resmi BMKG di https://nowcasting.bmkg.go.id. Masyarakat diminta aktif memantau perkembangan cuaca serta mengikuti arahan dari instansi terkait demi keselamatan bersama. (***)
Reporter : Yofi Yuhendri / Arjuna
Editor : RATNA IRTATIK