Buka konten ini
BATAM (BP) – Malam hari merupakan waktu yang krusial karena dapat memengaruhi tingkat kebahagiaan seseorang. Kebahagiaan sangat berkaitan dengan kebiasaan sehari-hari, terutama yang dilakukan menjelang tidur.
Bukan hanya soal apa yang kita lakukan sepanjang malam, tetapi juga bagaimana kita menutup hari. Tanpa disadari, kebiasaan malam tertentu bisa menjadi penyebab utama timbulnya rasa hampa dalam hidup.
Dari sudut pandang psikologis, kebiasaan malam meskipun tampak sepele, berdampak besar terhadap kesejahteraan secara menyeluruh.
Dilansir dari geediting.com, berikut tujuh kebiasaan malam yang tanpa disadari dapat menimbulkan perasaan hampa dalam kehidupan.
1. Bermain Ponsel Sebelum Tidur
Berbaring di kasur sambil membuka media sosial, menonton film, atau sekadar membalas pesan memang terasa menyenangkan.
Namun, penelitian menunjukkan bahwa paparan cahaya biru dari perangkat elektronik dapat mengganggu ritme sirkadian atau jam biologis tubuh.
Cahaya biru membuat otak mengira bahwa waktu masih siang, sehingga menghambat produksi melatonin—hormon pemicu rasa kantuk. Akibatnya, kualitas tidur menurun, memicu emosi negatif, dan membuat kita kurang bersemangat keesokan harinya.
Lakukan detoks digital setidaknya satu jam sebelum tidur. Gantilah perangkat elektronik dengan buku bacaan atau musik yang menenangkan untuk menciptakan suasana tidur yang nyaman.
2. Mengabaikan Perawatan Diri
Kesibukan kerja, urusan rumah tangga, dan tuntutan sosial sering membuat kita mengabaikan perawatan diri di malam hari.
Padahal, jika terus diabaikan, hal ini dapat menimbulkan stres kronis yang membuat kita merasa kewalahan dan tidak bahagia.
Luangkan waktu sekitar 15 menit setiap malam untuk menenangkan diri—baik dengan meditasi, menyeduh teh herbal, atau aktivitas ringan lainnya.
Ingatlah, perawatan diri bukanlah bentuk kemewahan, melainkan kebutuhan. Prioritaskan kesehatan dengan menjadikannya sebagai bagian dari rutinitas malam.
3. Makan Camilan Menjelang Tidur
Kebiasaan mengonsumsi makanan ringan sebelum tidur memang tampak menyenangkan, namun dapat membawa lebih banyak mudarat daripada manfaat.
Penelitian menyebutkan bahwa makan menjelang tidur dapat mengganggu proses tidur, karena tubuh masih mencerna makanan. Hal ini dapat menyebabkan sulit tidur.
Terlebih lagi, makanan tinggi gula dan kafein dapat meningkatkan energi sehingga membuat kita terjaga lebih lama.
Hindari camilan malam hari dan pilihlah alternatif sehat. Seiring waktu, kebiasaan ini dapat meningkatkan kualitas tidur dan perasaan bahagia.
4. Terjebak dalam Overthinking dan Kekhawatiran
Malam hari sering menjadi waktu di mana pikiran kita dipenuhi kekhawatiran dan penyesalan atas aktivitas sepanjang hari.
Kebiasaan ini berkontribusi terhadap peningkatan stres, kecemasan, bahkan depresi. Selain itu, kita menjadi sulit menikmati ketenangan malam.
Cobalah praktik kesadaran seperti meditasi atau latihan pernapasan dalam. Menulis jurnal juga dapat membantu meredakan kekhawatiran.
Tak masalah jika belum menemukan solusi—yang terpenting adalah memberi ruang untuk meredakan beban pikiran dan menikmati malam dengan tenang.
5. Tidak Melakukan Aktivitas Fisik
Rasa lelah setelah seharian beraktivitas membuat kita malas bergerak di malam hari. Akibatnya, aktivitas fisik pun terabaikan.
Padahal, kurang gerak dapat memicu berbagai gangguan kesehatan seperti obesitas dan penyakit jantung.
Aktivitas ringan seperti jalan santai atau peregangan dapat merangsang pelepasan endorfin zat alami peningkat suasana hati.
Tidak perlu olahraga berat, cukup 15 menit aktivitas fisik sederhana setiap malam untuk menjaga kebugaran dan kebahagiaan.
6. Terlalu Keras pada Diri Sendiri
Ketika mengalami kegagalan atau kesulitan, mudah bagi kita untuk menyalahkan diri sendiri dan terjebak dalam kritik yang berlebihan.
Padahal, kebiasaan ini dapat merusak rasa bahagia dan kepercayaan diri.
Sebaliknya, cobalah untuk bersikap lebih welas asih pada diri sendiri. Akui kekurangan, terima kesalahan, dan hargai setiap usaha.
Tutup hari dengan penuh penerimaan. Setiap hari adalah kesempatan baru untuk tumbuh dan memperbaiki diri.
7. Mengabaikan Kebersihan Tidur
Tidur bukan sekadar durasi, tetapi juga soal kualitas dan kenyamanan. Jadwal tidur tidak teratur, kamar yang tidak kondusif, atau membawa pekerjaan ke tempat tidur adalah gangguan nyata.
Tidur nyenyak sangat penting bagi kesehatan mental dan emosional. Ia menyegarkan pikiran dan tubuh, serta mempersiapkan kita menghadapi hari esok.
Tetapkan rutinitas tidur yang konsisten, dan jadikan kamar tidur sebagai ruang istirahat, bukan tempat bekerja. (*)
Reporter : JP Group
Editor : RATNA IRTATIK