Buka konten ini
RATUSAN kendaraan seratusan menumpuk di Pelabuhan Telaga Punggur, Senin (12/5). Pasalnya, keberangkatan kapal roro menuju Tanjunguban dilanjutkan, Selasa (13/5) dengan alasan tak ada penambahan trip.

Tak ayal informasi yang disampaikan pengelola pelabuhan ASDP Telaga Punggur membuat heboh penumpang yang tengah mengantre. Pasalnya mereka semua sudah beli dan bayar tiket online, bahkan penumpang mobil ada yang membawa anak dan keluarga. Penumpang terpaksa harus menginap di pelabuhan untuk mermpertahankan antrean mereka.
Kejadian ini sangat dikeluhkan oleh pengguna jasa ini. Mereka mengeluhkan layanan penyeberangan kapal roro di lintasan Telagapunggur, Batam – Tanjunguban, Bintan dan sebaliknya, karena hanya dua kapal roro yang beroperasi saat momen libur Waisak, Senin (12/5).
Keterbatasan kapal roro yang beroperasi menyebabkan masyarakat harus menunggu hingga berjam-jam di pelabuhan. Seorang calon pengguna jasa, Koko, membeli tiket untuk jadwal penyeberangan kapal roro tujuan Tanjunguban, Bintan sekitar pukul 13.00 WIB.
Namun, hingga sekitar pukul 17.28 WIB, pegawai di pemerintahan ini belum bisa melakukan penyeberangan.
Sementara Yus, calon pengguna jasa kapal roro juga mengeluhkan hal senada. Ia mengatakan, sebelumnya ke Batam dari Tanjunguban pada Sabtu (10/5) lalu. Pada Sabtu itu, tiga kapal roro yang beroperasi.
Pada saat itu, ia check-in sekitar pukul 09.00 WIB dan dijadwalkan untuk melakukan penyeberangan sekitar pukul 11.00 WIB. Namun, Yus baru dapat melakukan penyebe-rangan sekitar pukul 13.15 WIB.
Apalagi, Senin (12/5), katanya, hanya dua kapal yang beroperasi untuk layanan penyeberangan Telagapunggur – Tanjunguban. Yus mengatakan, sudah check-in kapal roro dengan jadwal 16.00 WIB hingga sekitar pukul 18.00 WIB, tujuan Tanjunguban, Bintan.
”Kami sudah check-in , tapi entahlah nyebrang jam berapa,” ujar Yus, warga Tanjungpinang. ”Tadi ada juga sopir truk mengeluh, sudah check-in sekitar pukul 10.00 WIB, tapi sekitar pukul 12.00 WIB, belum juga bisa menyeberang,” tambah Yus.
Ia mengatakan, keterbatasan jumlah kapal roro yang beroperasi membuat calon penumpang harus menunggu lama hingga berjam-jam di pelabuhan ASDP Telagapunggur, Batam. Menurutnya, pihak ASDP seharusnya menambah armada untuk layanan penyeberangan Batam-Bintan dan sebaliknya, bukan malah mengurangi armada.
Apalagi, lanjutnya, momennya libur panjang memperingati Hari Waisak. ”Kalau hanya ditambah trip, bukan armada, bisa tengah malam la kami baru bisa menyeberang,” kata Yus.
Yus juga mengatakan, akibat hanya dua kapal roro yang beroperasi membuat penumpukan kendaraan di pelabuhan ASDP Tanjunguban. ”Nyaris tidak ada ruang parkir lagi,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala ASDP Telaga Punggur, Hermin Welkis, mengatakan lonjakan penumpang sudah terjadi sejak akhir pekan lalu dan masih berlanjut hingga hari ini, Senin (12/5).
“Arus penumpang cukup padat hari ini untuk kedua arah, baik Batam–Uban maupun Uban–Batam,” kata Hermin.
Mengantisipasi peningkatan jumlah penumpang dari Uban menuju Batam, ASDP menambah satu trip kapal. Normalnya, rute tersebut dilayani 4 hingga 5 trip per hari.
“Hari ini kami jalankan tambahan satu trip karena adanya antrean dari arah Uban ke Batam. Total tiga kapal beroperasi untuk melayani lonjakan ini,” ujarnya.
Menurut Hermin, penambahan trip cukup efektif mengurai antrean. Hingga siang hari, seluruh keberangkatan berjalan sesuai jadwal, dengan keterlambatan minimal yang masih bisa ditangani oleh petugas lapangan.
Namun faktanya, hingga malam hari masih banyak antrean kendaraan dan penumpang yang tak terlayani. Kondisi ini membuat suasana di pelabuhan memanas. Pengguna jasa angkutan laut protes buruknya pelayanan di pelabuhan ASDP Telaga Punggur. Apalagi warga pengguna jasa terpaksa menginap di pelabuhan tersebut. Bahkan sudah ada dua hari antre tak terlayani.
Menanggapi keluhan ini, Hermin melalui pengeras suara kepada para pengguna jasa yang protes mengatakan, sesuai jadwal, seharusnya ada empat kapal yang melayani. Dua dari Tanjunguban, dua dari Batam.
”Namun kali ini ada dua kapal yang docking dari Jembatan Nusantara Mulia sama Niaga, jadi hanya dilayani KMP Baros sama Tanjungpura, jadi butuh waktu yang lama,” ujarnya, tadi malam.
Layanan dari jam 6 pagi hingga jam 8 malam, lanjut Hermin, sebenarnya itu sudah ekstra trip atau penyisipan KMP Sembilang untuk Punggur-Uban dan itu menjadi wewenang KSOP untuk perizinan.
”Tadi saya sudah hubungi pihak KSOP Syahbandar, tapi tak mau juga ke sini, diarahkan pembicaraan antar kepala kantor, jadi mohon bersabar pak, nanti ada pembicaran antar kepala kantor dan operator, jadi di sini kami sudah tak menerbitkan surat untuk ekstra trip, ini kewenangan KSOP,” ujarnya.
Menanggapi hal itu, para calon penumpang atau pengguna jasa kecewa. ”Ini sama saja tak ada solusi. Soal kewenangan siapa, yang penting ada solusi bagi kami, apalagi yang sudah dua hari ini,” ujar mereka.
Karena merasa tak ada solusi pasti soal keberangkatan, para pengguna jasa akhirnya membuat surat terbuka kepada Presiden Prbowo yang intinya meminta ada perbaikan pelayanan di Pelabuhan Roro Telaga Punggur.
Bagi masyarakat pengguna jasa, soal kewenangan memberi izin yang terkesan saling lempar tanggungjawab, seharusnya persoalan ini selesai di tingkat pengambil kebijakan, sehingga tak mengorbankan pengguna jasa atau masyarakat (Selengkapnya, lihat Medsos Batam Pos).
Sementara itu, untuk Selasa hari ini (13/5), yang diperkirakan menjadi puncak arus balik dari Tanjung Uban ke Batam, pihak ASDP belum dapat memastikan berapa jumlah penumpang yang akan melintas. Namun antisipasi tetap disiapkan.
Di tempat terspisah, Supervisi Pelabuhan ASDP Tanjunguban, Sukma Nugraha, mengatakan sebenarnya tiga kapal roro yang beroperasi pada Senin (12/5) yakni KMP Barau, KMP Burang, dan KMP Sembilang. Namun, satu kapal roro yakni KMP Sembilang, diperbantukan untuk melayani dua kali trip pada siang hari.
”Siang hari belum ramai kendaraan dan penumpang yang datang ke pelabuhan. Kendaraan dan penumpang baru membeludak pada sore hari, sementara sore hari hanya dilayani dua kapal roro,” jelas Sukma.
Sejumlah warga Batam memanfaatkan libur panjang ini untuk berkunjung ke Tanjungpinang dan sekitarnya. Serly, seorang warga Batam, mengaku memilih berlibur ke Bintan bersama keluarga kecilnya membawa kendaraan.
“Liburan ini saya bawa keluarga ke Bintan karena memang keluarga besar saya ada di Tanjungpinang. Selain dekat, sekalian untuk silaturahmi. Bawa kendaraan agar mobilenya lebih gampang,” ujarnya.
Ribuan Penumpang Padati Pelabuhan Batam Center
Tak hanya di Pelabuhan Telaga Punggur, libur panjang akhir pekan membawa lonjakan signifikan jumlah penumpang di Pelabuhan Feri Internasional Batam Center. Hingga Senin (12/5), ribuan wisatawan memadati terminal pelabuhan, terutama mereka yang berasal dari Singapura dan Malaysia yang hendak kembali setelah menikmati liburan di Batam dan sekitarnya.

Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KPLP) Batam Center, Erik Mario Sihotang, mengatakan peningkatan arus penumpang sudah terasa sejak akhir pekan lalu. Namun, puncak kepadatan justru terjadi pada Senin ini, saat arus balik menuju luar negeri berlangsung.
“Untuk hari ini, yang meningkat adalah arus balik ke Singapura dan Malaysia. Kami perkirakan total penumpang mencapai sekitar 10 ribu orang. Seluruh armada kapal yang melayani rute ke dua negara tersebut saat ini dalam kondisi penuh,” ujar Erik.
Untuk mengantisipasi lonjakan tersebut, otoritas pelabuhan bersama operator pelayaran telah menyiapkan langkah antisipatif. Salah satunya dengan menambah jadwal pelayaran (extra trip) sebanyak tujuh kapal tambahan yang melayani rute ke Malaysia dan Singapura.
“Kami terus berkoordinasi dengan operator kapal agar jadwal keberangkatan bisa diatur seefisien mungkin. Hal ini penting agar tidak terjadi penumpukan penumpang di terminal,” jelasnya.
Selain itu, pihak pelabuhan juga mengimbau seluruh penumpang agar tiba lebih awal di pelabuhan guna menghindari keterlambatan atau kemacetan di titik-titik pemeriksaan. Protokol keselamatan juga diminta tetap dipatuhi oleh seluruh calon penumpang selama berada di area pelabuhan.
Pantauan Batam Pos di lapangan, antrean panjang tampak di loket tiket dan area pemeriksaan imigrasi sejak pagi. Meski ramai, proses keberangkatan tetap berlangsung tertib dan terkendali berkat pengamanan gabungan dari petugas pelabuhan, imigrasi, dan aparat keamanan. (***)
Reporter : SLAMET NOFASUSANTO – YASHINTA – AZIS MAULANA
Editor : RYAN AGUNG