Buka konten ini
TANJUNGPINANG (BP) – Pemudik lebaran Idulfitri tahun 2025 yang ada di Provinsi Kepri diprediksi mencapai 700 ribu orang. Angka tersebut dipastikan mengalami penurunan, jika dibandingkan dengan arus mudik tahun 2024 lalu. Di tahun 2024, terdapat 960 ribu orang di Kepri yang melakukan mudik ke kampung halaman mereka.
Penurunan pergerakan mudik itu pun diprediksi terjadi secara nasional yang sebesar 26 persen, yakni dari 196 juta di tahun 2024 menjadi 146 juta di tahun 2025. ”Penurunan pemudik dipengaruhi kondisi ekonomi global yang sedang tidak baik-baik saja, tidak hanya terjadi di Indonesia, melainkan berbagai negara di dunia,” kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kepri, Junaidi, Rabu (26/3).
Ia menambahkan, jumlah pemudik yang diprediksi sebanyak 700 orang tersebut diketahui hanya sekitar 0,6 persen dari total proyeksi pemudik nasional tahun 2025 yang mencapai 146 juta orang atau setara 52 persen populasi penduduk Indonesia. ”Masyarakat Kepri menggunakan jalur laut dan udara untuk menempuh perjalanan mudik ke kampung halaman,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Seksi Lalulintas dan Angkutan Laut Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Tanjungpinang, Imran menyampaikan jumlah pemudik yang tiba dan berangkat dari Pelabuhan SBP Tanjungpinang tahun ini diprediksi mencapai 233.190 orang
Angka tersebut mengalami kenaikan sebesar 3 persen jika dibandingkan dengan tahun 2024 lalu, dengan total pemudik di tahun 2024 sebanyak 226.407 orang.
”Kenaikan ini kemungkinan dipicu libur panjang Lebaran ditambah libur anak sekolah,” tambahnya.
Untuk menghadapi arus mudik lebaran Idul Fitri, lanjut Imran, KSOP Tanjungpinang telah menyiapkan 55 armada kapal untuk mengangkut para pemudik. Sebanyak 49 armada di antaranya melayani rute antarpulau atau domestik, sisanya internasional.
Imran mengimbau masyarakat merencanakan perjalanan mudik sejak jauh-jauh hari serta memanfaatkan sistem e-ticketing atau pembelian tiket secara online yang diterapkan di terminal SBP Tanjungpinang.
”Dengan sistem e-ticketing, penumpang bisa mendapatkan kepastian jadwal keberangkatan dan menghindari antrean panjang di pelabuhan,” pungkasnya.
Arus Mudik di Karimun Mulai Padat
PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo melalui Subholding PT Pelindo Multi Terminal (SPMT) Tanjungbalai Karimun telah mempersiapkan terminal pelabuhan untuk arus mudik lebaran 1446H/2025 M.
Kepala terminal SPMT Tanjungbalai Karimun, Raja Heri ketika dikonfirmasi menuturkan, sejak hari Senin (24/3) arus penumpang sudah mulai memadati pelabuhan International Tanjungbalai Karimun. Dimana penumpang yang tiba didominasi dari negeri jiran Malaysia.
”Sudah ramai yang tiba di pelabuhan International Tanjungbalai Karimun. Dan, akan terjadi peningkatan beberapa hari kedepan,” terangnya, Selasa (25/3).
Dan pihaknya, memprediksi akan terjadi peningkatan arus mudik dari luar negeri Singapura dan Malaysia.
Kenapa demikian, sebab bersamaan dengan sembahyang kubur warga Tionghoa yang ada di luar negeri.
”Kita sudah mempersiapkan berbagai fasilitas untuk calon penumpang yang berangkat maupun akan tiba di pelabuhan international atau domestik. Termasuk perbaikan pendingin ruangan maupun penambahan kursi diruang tunggu dan area loket pembelian tiket,” tuturnya.
Untuk mudik kali ini, pihaknya mengubah alur kedatangan international antara penumpang dan barang akan dipisah nantinya. Tujuannya tidak lain agar proses antrian tidak terjadi penumpukan, mengingat setiap musim lebaran arus penumpang dari luar negeri terjadi peningkatan cukup drastis.
”Insya Allah, kita (SPMT Tanjung Balai Karimun) siap memberikan pelayanan terbaik kepada penumpang. Sekali lagi, jangan menggunakan perhiasan yang mencolok, semoga sampai ditujuan, berlebaran bersama keluarga,” pesannya.
Sebelumnya, Kepala Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Tanjungbalai Karimun Capt Supendi mengatakan, pihaknya telah membentuk posko angkutan lebaran idul fitri 1446 Hdikawasan pelabuhan. ”Untuk arus mudik diprediksi terjadi pada 28-29 Maret, sementara puncak arus balik 6-7 April,’’ tegasnya. (***)
Reporter : MOHAMAD ISMAIL / TRIHARYONO
Editor : ANDRIANI SUSILAWATI