Buka konten ini
OTTAWA (BP) – Mark Carney dilantik sebagai perdana menteri Kanada pada Jumat (14/3) di Rideau Hall di Ibu Kota Ottawa, untuk memulai pemerintahan baru dengan kabinet yang lebih ramping. Gubernur Jenderal Mary Simon akan memimpin upacara pelantikan pada pukul 11 pagi waktu setempat, dalam sebuah pernyataan Rabu (12/3) dilansir Antara.
Perdana Menteri Justin Trudeau yang akan segera lengser, secara resmi mengundurkan diri pada hari yang sama dan membubarkan kabinetnya yang beranggotakan 37 orang.
Carney, yang menang telak dalam pemilihan kepemimpinan Liberal, diperkirakan akan menunjuk tim yang jauh lebih kecil, dengan perkiraan 15 hingga 20 menteri yang juga ikut diambil sumpah bersamanya. Tim transisinya telah menghabiskan dua hari terakhir untuk memberi tahu para menteri tentang peran mereka, dengan banyak di antaranya diperkirakan akan dipindahkan atau dikeluarkan dari kabinet.
Tokoh-tokoh penting dalam hubungan Kanada-AS seperti Menteri Luar Negeri Melanie Joly, Menteri Keuangan Dominic LeBlanc, dan Menteri Inovasi François-Philippe Champagne, diperkirakan akan tetap menjabat.
Salah satu tantangan yang langsung dihadapi Carney adalah mengatasi ketegangan perdagangan dengan AS.
Berbicara di Hamilton selama kunjungan ke produsen baja ArcelorMittal Dofasco, perdana menteri terpilih itu mengkritik kebijakan baru Presiden AS Donald Trump yang memberlakukan 25 persen tarif untuk baja dan alumunium.
Kebijakan itu mulai berlaku pada Rabu. Sebagai tanggapan, KaÂnada telah mengenakan tarif balasan dengan persentase yang sama pada impor AS senilai hampir 30 miliar doÂlar (sekitar Rp492,15 triliun). CarÂney adalah mantan guberÂnur Bank Kanada dan Bank IngÂgris.
Ia juga pernah bekerÂja di Goldman Sachs dan memainkan peran penting dalam mengarahkan Kanada melewati krisis keuangan 2008. (*)
Reporter : JP Group
Editor : andriani susilawati