Buka konten ini
JAKARTA (BP) – BPJS Ketenagakerjaan meluncurkan program baru bernama Sejahterakan Pekerja di Sekitar Anda (Sertakan). Melalui program ini, para pekerja di sektor informal bisa memperoleh jaminan perlindungan sosial.
Program ini memungkinkan masyarakat untuk berpartisipasi dalam melindungi pekerja informal di sekitar mereka, seperti asisten rumah tangga, sopir, tukang kebun, pedagang makanan langganan, hingga pemulung.
”Orang-orang terdekat dari para pekerja informal bisa ikut berkontribusi langsung. Mereka dapat membantu mendaftarkan dan membayar iuran pekerja informal yang ada di dekatnya,” kata Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, Anggoro Eko Cahyo, Jumat (14/3).
Peserta yang didaftarkan dalam program Sertakan akan mendapatkan manfaat yang sama seperti peserta BPJS Ketenagakerjaan pada umumnya. Terdapat tiga perlindungan dasar, yaitu Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM), dan Jaminan Hari Tua (JHT).
Untuk mendapatkan ketiga perlindungan tersebut, peserta harus membayar premi yang telah ditetapkan. Besaran iuran untuk JKK dan JKM masing-masing adalah Rp16.800 dan Rp20.000 per bulan. Sementara itu, premi JHT sebesar Rp20 ribu per bulan yang berstatus sebagai tabungan simpanan.
Selain memberikan perlindungan sosial, program ini juga berfungsi sebagai edukasi bagi pekerja informal. Dengan adanya program ini, mereka menjadi lebih sadar akan pentingnya proteksi diri dalam bekerja sehingga dapat melanjutkan keikutsertaan mereka dalam jaminan sosial BPJS Ketenagakerjaan.
Cahyo menjelaskan bahwa program Sertakan diluncurkan karena masih banyak pekerja informal yang belum mengetahui bahwa mereka bisa mengikuti program jaminan sosial BPJS Ketenagakerjaan.
Program ini juga berpotensi meningkatkan kepesertaan jaminan sosial ketenagakerjaan, khususnya bagi pekerja informal. Saat ini, jumlah peserta BPJS Ketenagakerjaan baru mencapai 45,22 juta orang, di mana kepesertaan terbanyak berasal dari pekerja sektor formal sebanyak 29,3 juta orang.
”Jika setiap pekerja formal mengajak satu orang saja, seharusnya bisa menghasilkan 29 juta peserta baru lagi,” ungkapnya. (*)
Reporter : JP GROUP
Editor : RYAN AGUNG