Buka konten ini
Masa lalu tidak bisa menentukan masa depan seseorang. Jangan melihat seseorang dari masa lalunya yang buruk, tapi tergantung pada usahanya untuk bisa menjadi lebih baik.
SEBUAH bangunan bercat putih, dengan halaman yang cukup luas. Sore itu, Batam Pos berkunjung ke Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Batam, yang berlokasi di Jalan Jenderal Sudirman, Sei Baloi, Rabu (12/3).
Tampak dari depan, suasana sunyi. Ada sebuah tembok besi berukuran besar yang menjadi pembatas antara bangunan luar dan dalam. Setelah menekan bel yang terletak di tembok besi itu, tak berselang lama petugas membukakan pintu, setelah melemparkan beberapa pertanyaan.
Setelah masuk, semua barang bawaan disimpan ke dalam loker, termasuk ponsel yang dilarang keras untuk dibawa. Akan ada petugas yang kembali memeriksa pengunjung, untuk memastikan tidak membawa barang-barang yang dilarang masuk.
Setelah selesai pemeriksaan, baru bisa memasuki area dalam LPKA. Terdapat sebuah musala dan lapangan hijau, serta beberapa bangunan yang mengelilingi.
Gedung aula menjadi tempat berlangsungnya kegiatan penyampaian materi sekaligus buka puasa bersama. Di dalam terlihat anak-anak binaan sudah duduk rapi mengenakan baju melayu berwarna hijau dan kuning.
Kegiatan dimulai dengan games, dan dilanjutkan dengan penyampaian materi terkait revolusi mental. Disampaikan dengan pendekatan yang membangun kesadaran, kepercayaan diri, dan keterampilan hidup mereka.
”Materi ini dipilih supaya anak-anak di LPKA memiliki pola pikir positif, kesadaran diri, dan motivasi untuk berubah menjadi pribadi yang lebih baik,” ucap Ripay, salah satu pemateri.
Anak binaan LPKA terlihat antusias saat pemateri menjelaskan. Terbukti beberapa di antaranya aktif menjawab pertanyaan yang dilemparkan pemateri. Tak hanya itu, anak-anak di sana juga diarahkan untuk membuat peta impian, tentang mimpi yang ingin mereka capai setelah keluar dari LPKA, dan menulis surat untuk diri sendiri di masa depan.
”Untuk diriku, gimana perasaan kamu saat tidak lagi terjerumus ke dunia kelam? Lebih bahagia bukan? Sekarang merasa jauh lebih bersyukur atas nikmat yang diberikan Tuhan,” tulis salah seorang dari mereka bernisial A.
Dari kegiatan tersebut, terlihat bahwa banyak di antara anak binaan LPKA yang sudah sadar akan kesalahan yang pernah mereka lakukan di masa lalu, dan menyesal akan sesuatu yang mereka lakukan, sehingga membawa mereka masuk ke dalam LPKA.
”Saya harus bisa berubah, harus bisa jadi yang terbaik, dan saya harus sukses,” ucap anak lainnya yang ia tuangkan ke dalam tulisan.
Di akhir acara, Supriyanto, sebagai Kepala Seksi Pembinaan menyampaikan terima kasih atas kedatangan Yayasan Dompet Dhuafa dan Kampung Dongeng Kepri, sehingga bisa memotivasi anak-anak di LPKA untuk semangat berubah menjadi lebih baik.
”Terima kasih banyak karena sudah memberikan program pembinaan yang menginspirasi, diharapkan ke depannya akan ada pembelajaran lainnya yang bisa diberikan ke anak-anak binaan LPKA,” ujar Supriyanto. Kegiatan tersebut ditutup dengan mendengarkan ceramah Ustaz Razik, dan dilanjutkan dengan buka puasa bersama. (***)
Reporter: TIA CAHYA NURANI
Editor: RYAN AGUNG