Buka konten ini
SURABAYA (BP) – Kebutuhan minyak dan gas (migas) yang masih tinggi membuat aktivitas pengeboran lepas pantai juga besar. Hal itu berdampak positif bagi industri pelayaran yang menggarap bidang offshore. Salah satunya PT Pelayaran Nasional Ekalya Purnamasari Tbk (ELPI).
Direktur Keuangan ELPI Efilya Kusumadewi menyebutkan, perseroan membukukan pendapatan bersih sebesar Rp1,205 triliun sepanjang 2024. Angka itu meningkat 12 persen dibanding tahun lalu (yoy).
“Pertumbuhan didorong oleh optimalisasi operasional serta, mengamankan kontrak kerja sama baru dan perpanjangan kontrak,” tuturnya di Surabaya akhir pekan lalu (8/3)
Peningkatan pendapatan mendorong kenaikan laba bersih mencapai 64 persen yoy menjadi Rp264 miliar. Segmen offshore, lanjut Efilya, masih mendominasi dengan kontribusi pendapatan sebesar Rp709,7 miliar. Sementara, segmen non-offshore memberi sumbangan Rp495,5 miliar.
Sekretaris Perusahaan ELPI Wawan Heri Purnomo menyebutkan secara industri prospen pelayaran offshore masih bagus. Sebab, aktivitas pengeboran lepas pantai dan ekspansi proyek LNG di Indonesia masih banyak dilakukan pada tahun ini.
Merujuk data Indonesian Petroleum Association, target lifting minyak dalam RAPBN 2025 diperkirakan mencapai 600 ribu barel per hari, sementara gas bumi sebesar 1,005 juta barel per hari. Disisi lain, International Energy Agency menyebut permintaan minyak global juga bakal meningkat hingga 103,9 juta barel per hari pada 2025. “Proyek pengeboran lepas pantai secara global nilai pasar yang diproyeksikan mencapai USD 89,64 miliar hingga 2033,” tuturnya.
Selain itu, ekspansi proyek LNG di Indonesia menunjukkan prospek yang menjanjikan. (*)
Reporter : JP GROUP
Editor : GALIH ADI SAPUTRO