Buka konten ini
MILAN (BP) – Simone Inzaghi memeluk satu per satu pemain Inter Milan seusai laga melawan AC Monza di Stadio Giuseppe Meazza, Milan, Minggu (9/3) dini hari. Itu merupakan bentuk apresiasi Simo –sapaan Simone Inzaghi– kepada Lautaro Martinez dkk yang bekerja keras untuk meraih kemenangan 3-2 atas klub juru kunci klasemen sementara Serie A tersebut.
Inter dipaksa melalui perjuangan berat untuk mendapatkan tre punti (tiga angka). Nerazzurri –julukan Inter– selalu tertinggal untuk dua gol sebelum Hakan Calhanoglu menyamakan kedudukan 2-2 pada menit ke-64 dan gol bunuh diri wingback kiri AC Monza Giorgos Kyriakopoulos memastikan kemenangan 3-2 di menit ke-77.
Gol kemenangan tercipta lewat cara yang dramatis. Bola sapuan Kyriakopoulos sudah bisa diantisipasi kiper Monza Stefano Turati. Tetapi, dengan menggunakan teknologi goal-line, bola diketahui telah melewati garis gawang. Jaraknya tidak sampai satu sentimeter!
Sepanjang musim ini, baru kemarin Inter meraih kemenangan melalui come back.
“Ketinggalan dua kali bukan hal yang mudah. Para pemain tetap bersemangat dan bermain dengan lebih baik di babak kedua dengan rekor tembakan sampai 30 atau 31 kali,” kata Simo seperrti dikutip dari Sportmediaset.
Melihat semangat juang dan determinasi Lautaro dkk, Simo bukan hanya optimtis dengan peluang Inter memenangi scudetto Serie A. Dengan tambahan tiga poin, Inter meraih 61 poin dan mengamankan predikat capolista (pemuncak klasemen) seiring unggul empat poin atas SSC Napoli (57 poin). Napoli memainkan laga ke-28 dengan menjamu ACF Fiorentina tadi malam (9/3).
Simo juga konfiden dengan peluang Nerazzurri memena-ngi gelar lainnya musim ini. Inter masih melaju di semifinal Coppa Italia dan di babak 16 besar Liga Champions. “Saya koreksi, bukan hanya tiga, melainkan empat (trofi yang bisa dimenangi, red) karena masih ada juga Piala Dunia Antarklub (15 Juni-14 Juli 2025 di AS, red),” beber Simo.
Laga Inter selanjutnya adalah melawan Feyenoord Rotterdam pada Rabu (12/3) dini hari di Stadio Giuseppe Meazza. Ne-razzurri punya modal positif keunggulan 2-0 dalam first leg di De Kuip pekan lalu (6/3). “Kami harus memulihkan energi secepatnya karena dalam waktu kurang dari 72 jam, kami akan menghadapi pertandingan lain (lawan Feye-noord, red), dan kemudian akan ada di Atalanta (menghadapi Atalanta BC dalam giornata ke-29 Serie A, 17/3, red),” beber Simo.
Mantan allenatore Inter sekaligus pandit Rafael Benitez mendukung Nerazzurri bisa memenangi setidaknya treble winners di akhir musim ini. Ada dua alasan yag dikemukakan Benitez. Yang pertama, Inter menjadi tim yang sulit memberikan peluang tembakan ke arah gawang kepada lawan.
“Alasan kedua, meski para pemain (reguler) seperti (Fede-rico) Dimarco, (Henrikh) Mkhitaryan, maupun (Hakan) Calhanoglu tidak main, mere-ka selalu punya komposisi pemain pengganti yang kuat,” bebernya kepada La Gazzetta dello Sport. (***)
Reporter : JP GROUP
Editor : GALIH ADI SAPUTRO