Buka konten ini
BATUAMPAR (BP) – Warga di wilayah Sengkuang Dalam, Kelurahan Tanjungsengkuang, Kecamatan Batuampar, Kota Batam, kembali mengeluhkan pasokan air bersih yang tak mengalir saat bulan suci Ramadan.
Sejak awal Ramadan, air hanya mengalir pada dini hari. Namun, sejak Rabu (5/3) hingga Kamis (6/3), pasokan air justru terhenti sepenuhnya. Masalah ini berulang setiap tahun, menyulitkan masyarakat dalam menjalankan ibadah dan memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Menurut warga, gangguan distribusi air tanpa pemberitahuan ini bukan kali pertama terjadi. Mereka memahami jika masalah disebabkan oleh insiden seperti pipa bocor atau gangguan teknis lainnya. Namun, kali ini air berhenti mengalir tanpa penjelasan dari PT Air Batam Hilir (ABHi) selaku pengelola distribusi air.
M Yayat, salah seorang warga Sengkuang Dalam, mengaku kesulitan untuk wudu dan bersuci akibat pasokan air yang tersendat. Ia menekankan bahwa air bersih sangat krusial bagi umat Islam, terutama saat Ramadan.
”Kami butuh air untuk wudu, mandi, dan keperluan bersuci lainnya. Kalau air tidak mengalir seperti ini, tentu sangat menghambat,” keluhnya.
Keluhan serupa juga disampaikan Sofia, warga lainnya. Ia mengatakan bahwa kesulitan mendapatkan air bersih membuat aktivitas rumah tangga terganggu.
”Masak jadi susah, cuci piring menumpuk, bahkan mandi pun harus berhemat. Kondisi ini sangat menyulitkan, apalagi di bulan puasa,” ujarnya.
Warga menilai gangguan air bersih yang terus berulang menunjukkan lemahnya manajemen distribusi oleh PT ABHi. Mereka berharap Kepala BP Batam, Amsakar Achmad, segera turun tangan dan mengevaluasi kinerja pengelola air.
”Ini bukan kejadian baru, dan bukan hanya di Ramadan. Kami berharap Pak Amsakar, seperti janji beliau saat kampanye, bisa bertindak tegas agar distribusi air di Batam lebih baik. Jangan sampai masyarakat terus-menerus menjadi korban pelayanan yang buruk,” ujarnya.
Corporate Communications PT Air Batam Hilir (ABHi), Ginda Alamsyah, menjelaskan bahwa meningkatnya permintaan air selama Ramadan serta perubahan pola konsumsi pelanggan turut mempengaruhi distribusi.
”Saat bulan puasa, konsumsi air meningkat, sementara pola penggunaan pelanggan juga berubah. Ini berdampak pada distribusi di beberapa wilayah, termasuk Sengkuang Dalam,” katanya, Kamis (6/3).
Selain itu, ia mengakui infrastruktur pipa di kawasan tersebut masih perlu ditingkatkan seiring dengan bertambahnya jumlah pelanggan.
”Secara menyeluruh, pipa di Sengkuang Dalam perlu diperbesar karena jumlah pelanggan terus bertambah. Di samping itu, kami juga sedang merancang perkuatan jalur dengan menghubungkan pipa di Sengkuang Dalam ke jalur Bukit Makmur. Diharapkan langkah ini bisa membantu meningkatkan pasokan air ke daerah terdampak,” ujar dia.
Ginda juga mengungkapkan bahwa beberapa hari lalu sempat terjadi gangguan listrik di tangki ozon, yang berdampak pada suplai air di kawasan Tanjungsengkuang.
”Kami menyadari adanya kendala ini dan terus berupaya mencari solusi terbaik agar pasokan air tetap stabil. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang dialami pelanggan,” katanya. (*)
Reporter : arjuna
Editor : Ratna Irtatik