Buka konten ini
HARGA santan di Batam melonjak drastis dalam beberapa bulan terakhir. Dari harga normal sekitar Rp22 ribu per kilogram, kini santan dijual hingga Rp40 ribu per kilogram. Bahkan, di beberapa pasar, harganya mencapai Rp48 ribu per kilogram. Kenaikan ini dikeluhkan masyarakat, terutama pelaku usaha kuliner yang bergantung pada santan sebagai bahan utama.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Batam, Mardanis, mengungkapkan bahwa lonjakan harga terjadi karena sebagian besar pasokan kelapa diekspor ke Malaysia dan Singapura, di mana harga jualnya lebih tinggi dibandingkan pasar lokal.
“Kondisi saat ini banyak yang lebih memilih ekspor karena harganya lebih mahal. Ke depan, kami akan memanggil semua eksportir kelapa agar sebagian stok tetap tersedia untuk kebutuhan lokal,” ujar Mardanis, Jumat (28/2).
Selain itu, kenaikan harga santan kemasan juga dipengaruhi oleh kelangkaan bahan baku di pasaran. Selama ini, pasokan kelapa untuk Batam berasal dari Tembilahan, Riau, tetapi jumlah pastinya belum dapat dipastikan. Mardanis memperkirakan kebutuhan harian santan di Batam mencapai sekitar lima ton.
“Sekarang pasokan langka karena agen eksportir membeli dengan harga lebih tinggi, misalnya Rp10 ribu, sementara harga lokal hanya Rp8 ribu. Ini membuat harga jual santan di pasar menjadi lebih mahal,” jelasnya.
Menjelang bulan suci Ramadan dan Idulfitri, Dinas Ketahanan Pangan telah mengantisipasi lonjakan permintaan dengan mengusulkan pemanggilan seluruh eksportir untuk mencari solusi agar pasokan lokal tetap terjaga.
Sementara itu, Kasubdit 1 Ditreskrimsus Polda Kepri, AKBP Ruslaeni, mengonfirmasi bahwa pihaknya telah menerima laporan dari masyarakat terkait kesulitan mendapatkan santan kelapa murni di pasaran.
“Kami segera memanggil distributor dan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk mengecek ketersediaan santan di lapangan serta mencari solusi atas kendala yang mereka hadapi,” ujar Ruslaeni.
Pihak kepolisian akan melakukan pemantauan lebih lanjut guna memastikan pasokan santan tetap tersedia dan harga kembali stabil di pasaran.
Masyarakat pun berharap agar langkah ini segera direalisasikan sehingga mereka tidak kesulitan mendapatkan santan, terutama menjelang bulan Ramadan. (***)
Reporter : Azis Maulana
Editor : RATNA IRTATIK