Buka konten ini
TEPI BARAT (BP) – Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menolak keras pernyataan pejabat pendudukan Israel soal niat mereka untuk tetap berada di sejumlah daerah di Tepi Barat utara yang diduduki untuk waktu yang lama.
PBB juga menentang penolakan Israel atas kembalinya rakyat Palestina ke rumah mereka. Dilansir Antara, Juru bicara PBB, Stephane Dujarric, dalam sebuah konferensi pers mengatakan Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, menyatakan prihatin atas eskalasi kekerasan, serangan, dan operasi besar-besaran yang dilakukan pasukan pendudukan Israel di kota-kota utara di Tepi Barat.
Ia juga prihatin dengan peningkatan jumlah korban, termasuk anak -anak, banyaknya pengungsi serta penghancuran infrastruktur sipil.
Guterres meminta Israel agar mematuhi kewajibannya berdasarkan hukum internasional dan hukum kemanusiaan internasional.
Sementara itu, Israel pada Kamis (27/2) pagi mengumumkan bahwa mereka telah menerima empat peti jenazah tawanan yang sebelumnya diserahkan oleh kelompok perlawanan Palestina, Hamas, kepada Palang Merah Internasional.
Penyerahan jenazah itu merupakan bagian dari kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tawanan di Jalur Gaza.
Dalam sebuah pernyataan, Israel mengatakan bahwa proses identifikasi awal telah dimulai untuk memastikan identitas keempat jenazah tersebut.
Channel 7 Israel sebelumnya melaporkan bahwa jenazah-jenazah itu diserahkan kepada tentara Israel di perbatasan Karem Abu Salem, yang menandai tahap terakhir pertukaran tawanan berdasarkan perjanjian gencatan senjata fase pertama. (*)
Reporter : JP GROUP
Editor : ANDRIANI SUSILAWATI