Buka konten ini
MANCHESTER (BP) – Tindakan wide attacker Alejandro Garnacho setelah ditarik keluar pada menit ke-45, Kamis (27/2) jadi alarm masa depannya di Manchester United. Garna –sapaan akrabnya– enggan duduk di bench, melainkan langsung masuk ke lorong ruang ganti.
Drama itu mewarnai kemenangan 3-2 United atas Ipswich Town dalam lanjutan Premier League di Old Trafford. Garna disebut bisa menyusul wide attacker United Marcus Rashford yang telah dipinjamkan ke Aston Villa pada Januari lalu. Bersama Rashford, Garna sempat masuk daftar pemain yang “disisihkan” dalam bursa transfer musim dingin 2025.
Tapi, tactician United Ruben Amorim kemudian mempertahankannya setelah Garna menunjukkan perubahan perilaku dan komitmen dalam mengikuti instruksinya. Kini, dengan aksi ngacir Garna kemarin, Amorim bisa jadi menyesali keputusannya. Benar begitu?
Pelatih asal Portugal itu memilih untuk bersabar atas sikap Garna. “Mungkin dia kedinginan,” seloroh Amorim dalam konferensi pers setelah laga kepada Manchester Evening News.
Amorim menyebut, faktor teknis sebagai alasan di balik pergantian Garna. Yaitu setelah United bermain dengan 10 pemain akibat kartu merah yang diterima wingback kiri Patrick Dorgu pada menit ke-43.
Dua menit berselang, Garna ”dikorbankan” karena Amorim ingin memainkan skema 5-3-1. Bek versatile Noussair Mazraoui dipilih masuk menggantikan Garna. “Aku memikiran siapa sosok yang tepat (sebagai pengganti Garna dalam mendukung skema 5-3-1) dan dia (Mazraoui) adalah pilihannya,” tutur Amorim.
Mengenai keputusan yang diambil atas sikap Garna, Amorim tidak ingin media berspekulasi dulu.
“Tentu setelah ini aku akan berbicara dengan Garna terkait apa yang terjadi saat itu. Lalu, aku akan mengatakannya kepada kalian dalam konfe-rensi pers berikutnya,” beber Amorim yang kini mencatat kemenangn kesepuluh dalam 23 laga bersama United.(*)
Reporter : JP GROUP
Editor : GALIH ADI SAPUTRO