Buka konten ini
JAKARTA (BP) – Konsep angkutan lebaran terus dimatangkan. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan menjalankan sejumlah skema. Mulai dari pengaturan pergerakan masyarakat hingga angkutan barang. Untuk mengurangi potensi kepadaran, salah satu yang akan diterapkan adalah work form anywhere (WFA) mulai 24 Maret 2025.
Keputusan itu diambil Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi setelah menggelar rapat koordinasi dengan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian dan para kepala daerah secara virtual, Senin (17/2).
“Terdapat sejumlah usulan kebijakan selama masa lebaran 2025, termasuk Work From Anywhere, pembatasan angkutan barang, serta koordinasi dan antisipasi lokasi kemacetan di jalur arteri, khususnya arah Jakarta menuju Jawa Tengah,” terang Menhub Dudy.
Skema WFA, lanjutnya, perlu dilakukan mengingat ada dua hari besar yang berdekatan.
Yakni, Hari Raya Nyepi pada 29 Maret dan Hari Raya Idulfitri yang diprediksi jatuh pada 31 Maret – 1 April 2025. Kebijakan itu diambil dengan mempertimbangkan tingginya tren pergerakan masyarakat saat mudik. “Maka kami rekomendasikan pemerintah bisa menerapkan WFA mulai tanggal 24 Maret 2025, sehingga kami harapkan tidak terjadi mobilitas yang begitu tinggi sebelum lebaran,” urainya.
Selain WFA, kebijakan lain adalah pengaturan jalan dan penyeberangan, mudik gratis, rekayasa lalu lintas, dan sistem ganjil genap. Kemudian, pembatasan penggunaan motor, pembatasan angkutan penyeberangan, diskon tarif tol, serta alih fungsi Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor (UPPKB) menjadi rest area sementara. “Pemerintah daerah juga perlu mendukung dengan penyediaan angkutan feeder dari titik-titik kedatangan peserta mudik gratis, mempertimbangkan kebijakan WFA, penyediaan rest area, hingga monitoring dan antisipasi daerah rawan kecelakaan dan kemacetan,” terangnya.
Mendagri Tito meminta Kepada Daerah dan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kemenhub di daerah berkoordinasi me-ngelola kendaraan umum, khususnya darat, laut, dan penyeberangan untuk memastikan keamanan dan keselamatan penumpang. “Termasuk juga di sektor udara, daerah-daerah yang memiliki bandara perintis untuk selalu dipastikan kesiapannya,” ucapnya.
Sementara itu, Kakorlantas Polri Irjen Pol Agus Suryonugroho mengatakan, pihaknya telah menyiapkan rekayasa lalu lintas berupa contraflow. Ada juga sistem oneway yang diberlakukan situasional. ”Titik kemacetan juga dipetakan di jalan tol dan arteri,” terangnya.
Maraknya travel ilegal menjelang lebaran juga mendapat perhatian khusus. Sebab, berdasarkan hasil evaluasi Lebaran tahun lalu, travel gelap menjadi salah satu penyebab kecelakaan yang mengakibatkan korban meninggal dunia. Karena itu, polisi kini gencar merazia taksi dan travel ’’gelap’’ itu. “Hingga Senin (17/2) sudah ada 100 travel gelap yang diamankan,” tegasnya.
Operasi Pasar
Sementera, Kementerian Pertanian (Kementan) dan Kemendagri, Senin (17/2) mengadakan rapat untuk membahas fenomena kenaikan harga bahan pokok memasuki bulan puasa. Beberapa komoditas diketahui sudah mengalami kenaikan harga.
Usai rapat, Wamendagri Bima Arya mengatakan, data sementara yang mereka pantau, kenaikan harga terjadi pada minyak goreng dan gula pasir. “Minyak goreng pekan lalu mengalami kenaikan di 162 kabupaten dan kota. Sekarang bertambah jadi 166 kabupaten dan kota,” tuturnya.
Untuk gula pasir, sebelumnya mengalami kenaikan di 131 kabupaten dan kota. Dalam perkembangannya, sekarang ada 148 kabupaten dan kota yang mengalami kenaikan. Bima tidak merinci kenaikan itu di daerah mana saja.
Mantan Wali Kota Bogor itu memastikan, pemerintah berupaya mengendalikan inflasi dan harga menjelang Ramadan. “Kami (Kemendagri) menginstruksikan kepala daerah menelusuri (pemicu kenaikan harga),” kata dia. Apakah ada masalah pada tingkat produksi atau di aspek distribusi. Bima menuturkan, pengendalian harga akan dilakukan dengan operasi pasar. Upaya ini akan diputuskan pemerintah dalam waktu dekat.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaikan menegaskan, harga eceran tertinggi (HET) untuk Minyakita adalah Rp15.700/liter. Dia mengatakan, memasuki Ramadan, pemerintah menyiapkan langkah strategis untuk memastikan ketersediaan dan stabilitas harga bahan pokok di seluruh Indonesia. Salah satu langkah utama yang dilakukan adalah menggelar operasi pasar di berbagai daerah.
“Sesuai arahan Bapak Presiden Prabowo, kita harapkan harga bahan pokok stabil. Bila perlu harganya lebih rendah daripada tahun sebelumnya,” kata Amran.
Dia mengungkapkan, peme-rintah akan melakukan operasi pasar dalam skala besar.
Khususnya untuk komoditas daging, gula pasir, minyak goreng, dan sejenisnya. Keputusan final operasi pasar besar-besaran itu akan diambil besok (19/2). “Kita ingin di bulan suci Ramadan, semua yang melaksanakan ibadah puasa tersenyum karena harga stabil,” katanya. (***)
Reporter : JP GROUP
Editor : GALIH ADI SAPUTRO