Buka konten ini
BATAM (BP) – Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) terus mendorong pemerataan akses listrik di wilayah kepulauan melalui program Kepri Terang. Program ini difokuskan pada pembangunan jaringan listrik bawah laut dan pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) komunal untuk pulau-pulau kecil yang sulit dijangkau oleh jaringan listrik konvensional.
Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Kepri, Muhammad Darwin, menjelaskan bahwa pendekatan dalam penyediaan listrik di wilayah kepulauan disesuaikan dengan jumlah penduduk dan letak geografis. Untuk pulau-pulau yang berdekatan, seperti Pulau Lengkang, listrik akan disambungkan ke Pulau Belakangpadang, Pulau Manis, dan Pulau Lengkang.
”Jika jumlah penduduknya sedikit, membangun pembangkit sendiri akan menjadi beban karena sulit dioperasikan. Oleh karena itu, bisa menggunakan solar home system atau PLTS rumah ke rumah,” ujar Darwin, Selasa (4/2).
Untuk memastikan pasokan listrik tetap stabil, Pemprov Kepri juga telah mengembangkan sistem listrik hibrida yang mengombinasikan PLTS dengan generator diesel (genset). Sistem ini mulai diterapkan sejak 2023 di enam lokasi, yakni tiga di Batam, satu di Lingga, dan satu di Karimun.
”PLTS memiliki sifat intermiten, bergantung pada kondisi alam. Saat musim hujan dan tertutup awan, serapan energinya berkurang, sehingga dibutuhkan dukungan dari genset untuk mengisi daya aki dalam sistem tersebut,” jelas Darwin.
Pemerintah juga bekerja sama dengan berbagai pihak untuk menyediakan pembangkit skala kecil yang dapat mengisi ulang daya baterai di PLTS komunal agar listrik tetap tersedia meski kondisi cuaca tidak mendukung. Untuk mendukung keberlanjutan program ini, pemerintah mengalokasikan dana sebesar Rp127 miliar yang bersumber dari penyertaan modal negara kepada PLN.
”Selain itu, Pemprov Kepri juga mendorong keterlibatan sektor swasta dalam pengem-bangan energi terbarukan,” katanya.
Beberapa perusahaan di Kepri sudah mulai membangun PLTS atap (rooftop), seperti McDermott yang bekerja sama dengan PLN Batam.
”Di Lagoi, Bintan, juga telah dibangun PLTS terapung dengan kapasitas 2,5 megawatt di atas waduk,” ujarnya.
Dengan berbagai langkah ini, program Kepri Terang diharapkan mampu meningkatkan rasio elektrifikasi di wilayah kepulauan serta mendukung transisi energi bersih di Indonesia. (*)
Reporter : Azis Maulana
Editor : RYAN AGUNG