Buka konten ini

BATAM (BP) – Gubernur Riau, Abdul Wahid tiba di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, pukul 09.35 WIB, Selasa (4/11). Kehadiran politikus PKB itu untuk menjalani pemeriksaan lanjutan setelah terjaring operasi tangkap tangan (OTT) di Riau sehari sebelumnya.
Saat tiba, Abdul Wahid memilih bungkam dan langsung menuju lantai dua gedung KPK tanpa memberikan keterangan apa pun kepada awak media.
Hingga berita ini diturunkan, KPK belum menyampaikan secara resmi status hukum gubernur tersebut pascaoperasi tangkap tangan. Juru bicara KPK, Budi Prasetyo, mengatakan, pihaknya membawa sembilan orang dari total sepuluh orang yang diamankan dalam OTT di Riau, Senin (3/11). Setelah penangkapan, para pihak yang diamankan langsung menjalani pemeriksaan intensif di Riau sebelum diterbangkan ke Jakarta.
“Dari sepuluh orang yang diamankan, sembilan di antaranya dibawa ke Gedung Merah Putih KPK untuk pemeriksaan lanjutan. Mereka datang dalam dua kloter, pagi dan siang,” ujar Budi.
Selain mengamankan para terduga, KPK juga menyita barang bukti uang yang diduga terkait kasus tersebut. Namun, Budi belum bersedia membeberkan jumlah pasti uang yang disita. “Termasuk soal nominal uang, masih kami hitung,” jelasnya.
Sementara itu, situasi di Kantor Gubernur Riau di Jalan Sudirman, Pekanbaru, tampak lengang sehari setelah operasi tangkap tangan dilakukan. Berdasarkan pantauan Riau Pos (Grup BatamPos), ruang kerja Gubernur Riau di lantai dua tampak sepi.
Beberapa anggota Satpol PP terlihat berjaga di area kantor, namun tidak ada penyegelan atau penjagaan tambahan dari pihak KPK. Aktivitas pemerintahan tetap berjalan, meski kini sebagian besar dipimpin oleh Sekretaris Daerah Provinsi Riau Syahrial Abdi, yang mewakili gubernur dalam sejumlah agenda, termasuk rapat koordinasi penurunan stunting dan pembahasan sektor migas. (*)
Reporter : JP Group
Editor : Ratna Irtatik